PASURUAN, Tugujatim.id – Tim monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia berkunjung ke Pasuruan, Senin siang (05/09/2022). Kunjungan Tim Monitoring KPK ini dalam rangka menyampaikan hasil survei penilaian integritas pada 2022.
Dalam kunjungan tersebut, Direktur Monitoring KPK Brigjen Pol Agung Yudha Wibowo menyampaikan langsung hasil survei penilaian integritas kepada dua kepala daerah, yakni Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf di Pendapa Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kota Pasuruan.
Brigjen Pol Agung Yudha Wibowo menjelaskan, hasil indeks survei penilaian integritas diukur selama Juli 2020 hingga akhir 2021. Menurut Agung, untuk indeks SPI 2022 dari Pemkab Pasuruan mencapai angka 77,68.
Also Read
“Indeks tersebut lebih tinggi 5 persen dari rata-rata nasional 72,4 persen,” ujar Agung.
Meski nilai indeks rata-rata SPI 2022 di Kabupaten Pasuruan termasuk baik, Agung berpesan agar Pemkab Pasuruan tidak lantas lengah. Lantaran, nilai indeks SPI tersebut masih mendekati ambang batas waspada. Jadi, tidak menutup kemungkinan risiko terjadinya korupsi masih bisa terjadi.
“Jangan karena nilai di atas rata-rata nasional lalu lengah. Jaga betul kejujuran dan objektivitas. Mulai dari perencanaan, lelang, hingga urusan promosi jabatan dan seterusnya,” ungkapnya.
Agung menjabarkan, indeks SPI bertujuan untuk memetakan adanya risiko korupsi. Untuk penilaiannya diukur dari 3 sumber utama. Pertama, hasil survei penilaian internal kepada pegawai, kedua survei pada pengguna layanan, dan terakhir penilaian para ahli dan stakeholder.
“KPK itu kerjanya gampang. Dari internal pegawai, pengguna layanan, dan expert. Tidak perlu dari atasannya, tapi cukup dari yang paling bawah. Contohnya dari pegawai yang bertahun-tahun tidak pernah dimutasi, atau mungkin pengguna layanan yang kalah lelang,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf mengatakan siap menerima segala masukan yang diberikan KPK.
Terkait hasil indeks SPI dari KPK, Gus Irsyad mengatakan, dirinya akan menyosialisasikan kepada sekda, baperjakat, dan seluruh kepala OPD.
Dia berharap ke depannya para pegawai di lingkungan Pemkab Pasuruan bisa mengaktualisasi seluruh program dengan baik dan benar.
“Kami sudah berupaya maksimal, tapi nyatanya masih banyak celah. Karena yang saya lakukan mungkin masih kurang kencang karena masih ada celah yang dimanfaatkan. Ini jadi dasar untuk rekomendasi kami untuk berupaya baik dari sisi teknis dan spiritual,” ujarnya.