PASURUAN, Tugujatim.id – Aktivitas erupsi Gunung Semeru di Lumajang beberapa waktu lalu dipastikan tidak berdampak pada aktivitas pariwisata kawasan Gunung Bromo.
Pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menetapkan status aman bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Gunung Bromo pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Sub-Bagian Humas Balai Besar TNBTS, Sarif Hidayat, mengungkapkan jika berdasarkan evaluasi tidak ada implikasi dari erupsi Gunung Semeru yang terjadi sejak Sabtu (4/12/2021) .
Meskipun secara wilayah gunung api aktif setinggi 2.329 mdpl itu berdekatan dengan Gunung Bromo dan masih masuk satu wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
“Tidak ada imbas, wisata tetap beroperasi normal. Yang penting para wisatawan harus waspada dan patuh protokol kesehatan yang ketat,” ucap Sarif.
Meskipun begitu, demi kewaspadaan, pihak TNBTS memberlakukan batas aman bagi para wisatawan agar menjaga jarak dari kawah Gunung Bromo minimal sejauh radius 1 Km.
“Sesuai rekom dari badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Meski sudah status level 2 atau waspada, wisatawan dan warga sekitar masih aman selama berada di jarak aman 1 Km,” ungkapnya.
Bahkan demi keselamatan para pengunjung, pihak TNBTS sudah menutup akses pendakian menuju puncak gunung Semeru sejak 3 Juli 2021. Sehingga ketika Gunung Semeru erupsi tidak ada pendaki yang jadi korban.
“Sampai hari ini pendakian ke Semeru masih kita tutup,” imbuhnya.
Mengingat seluruh wilayah di sekitar wisata Gunung Bromo sudah berstatus PPKM level 2. Maka empat jalur masuk wisata Gunung Bromo baik dari Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, hingga Kabupaten Lumajang dipastikan dibuka hingga libur nataru.
“Wisatawan wajib taat protokol kesehatan. Sudah divaksin minimal satu kali dan menunjukkan aplikasi PeduliLindungi. Pemesanan tiket juga sepenuhnya online lewat situs resmi TNBTS,” pungkasnya.