PASURUAN, Tugujatim.id – Banjir mengakibatkan tanggul puluhan hektare tambak udang dan bandeng jebol di Desa Jarangan, Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Akibatnya petambak terpaksa melakukan panen dini.
Teguh Widodo, salah satu petambak, mengatakan luas tambak udang dan bandeng yang terdampak banjir kurang lebih sekitar 80 hektare. Tambak itu tersebar di dua dusun, yakni Dusun Bandaran dan Dusun Padean.
Sebagian besar petambak harus merelakan ikan maupun udang vaname yang hanyut bersama banjir. Namun, banyak juga petambak yang masih berusaha membendung tanggul agar bisa dipanen.
“Tanggulnya jebol akibat banjir. Banyak yang hilang udangnya. Kalau saya cepat saya panen,” terang Teguh, Minggu (8/12/2024).
Teguh menjelaskan seharusnya masa tabur benih hingga panen udang vaname minimal selama 60 hari. Namun karena kondisi banjir, terpaksa memanen di saat baru usia 47 hari.
Kerugian yang dialami oleh seluruh petambak bisa mencapai miliaran rupiah dikarenakan kerugian satu orang petani tambak saja ditaksir hingga ratusan juta.
“Contohnya saya ada dua petak. Kalau normal, satu petak hasil panen sekitar Rp200 juta. Tapi karena panen dini dua petak cuma dapat Rp35 juta,” ungkapnya.
Abdul Kafi dan Junaidi, petambak yang lain juga mengaku tambaknya jebol sehingga banyak udang vaname yang hilang terseret arus banjir. Mereka mengaku mengalami kerugian ratusan juta.
Hal serupa diungkapkan Abdurrahman, petambak bandeng yang mengatakan tanggul tambaknya jebol di 4 titik. Walhasil banyak ikan bandengnya yang hilang terbawa arus.
“Saluran irigasinya sudah dangkal sehingga air mudah meluap dan itu mengakibaykan tambak jebol,” ungkap Abdurrahman.
Bisri, petambak lainnya berharap pemerintah ikutmemberikan perhatian. Para petambak meminta pemerintah agar melakukan normalisasi saluran irigasi.
“Seluas 10 hektare tambak di sekitar sini hilang tanggulnya. Tambak bandeng, nila, dan udang vaname,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Laoh Mahfud
Editor: Darmadi Sasongko