BOJONEGORO, Tugujatim.id – Pemkab Bojonegoro melalui dinas kesehatan merencanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) guna terwujudnya lingkungan yang bebas ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Rencananya, program jamban sehat ini selesai pada 2021.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM menekankan pada 5 (lima) perubahan perilaku higiene yang dikenal sebagai 5 (lima) Pilar STBM. Yaitu, Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengolahan Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, serta Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr Ani Pujiningrum menyampaikan, jumlah rumah di Kabupaten Bojonegoro mencapai 361.989 unit. Dari jumlah tersebut yang belum memiliki jamban sebanyak 7.111 unit.
“Tindak lanjut yang harus dilakukan adalah dengan pengalokasian dari dana desa, alokasi sanitasinya dari APBD dan CSR,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ani menambahkan, di APBD-P Tahun 2021, Pemkab Bojonegoro akan mengalokasikan bantuan keuangan desa (BKD) sejumlah 3.462 unit dengan masing-masing mendapat Rp 10 juta. Jadi, total anggarannya mencapai Rp 34.620.000.000. Sedangkan sisanya sebanyak 3.649 rumah akan ditangani melalui dana desa dan CSR perusahaan.
“Dengan alokasi anggaran tersebut untuk pembangunan STBM ini, Kabupaten Bojonegoro pada 2021 ini siap menjadi Kabupaten ODF. Dari 28 kecamatan, sebanyak 18 kecamatan dari 384 desa sudah ODF sejak 2014-2021,” tutur Ani.
Terakhir, Ani menjelaskan sanitasi total ini merupakan gerakan yang mendesak untuk dilaksanakan demi terciptanya lingkungan bersih dan sehat.