Tugujatim.id – Dua perusahaan besar, keduanya digunakan masyarakat luas, lalu merger. Apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana bisa keduanya bergabung?
Sosok di balik penggabungan Gojek dan Tokopedia adalah Andre Soelistyo. Saat ini, Andre menjabat sebagai CEO dari PT GoTo Gojek Tokopedia, perusahaan decacorn Indonesia yang dihuni dua raksasa teknologi, Gojek dan Tokopedia.
Pria alumni University of Technology Sydney itu mengaku tak pernah membayangkan hal itu sebelumnya. Baik ia maupun CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, sebelumnya tak saling kenal. Namun, Andre mengaku kagum karena Tokopedia mampu mendapat pendanaan dari Softbank.
“Kita dari Gojek sampe kagum, kok bisa ya mereka dapat dari Softbank. I’m very surprised,” kata Andre ketika menjadi narasumber dalam kanal YouTube Endgame, pada Rabu (1/2/2023).
Lama kelamaan, Andre mulai mengenal William dan mengaku banyak kesamaan antara dirinya dan William. Satu kesamaan di antaranya adalah menghadapi banyak lawan di lini bisnis masing-masing. Kesamaan lain yaitu sama-sama berduit minim melawan pemain mega cash.
“Masing-masing dari kami harus bertarung. Kita bisa lihat William menghadapi eBay, Rakuten, Lazada, lalu Shopee belakangan. Kalau kita ada Uber waktu itu, trus Grab dan segala macem. Jadi sama-sama duitnya minim, lawannya mega cash gitu,” imbuhnya.
Pada 2017, Andre pernah mencoba berinovasi. Driver Gojek menerima order pengiriman barang dari platform lain. Dalam hal ini, Tokopedia menjadi rekan pertama Gojek. Andre mengakui, eksperimen tersebut mendapat respons bagus. “Mendapat respons bagus. Jadi kerja sama itu saya kira menjadi awal kerja sama kami selanjutnya,” tambah pria kelahiran Jerman itu.
Lalu pada medio 2018-2019, sempat terbersit keinginan untuk merger (bergabung). Andre bersama Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya pernah bertemu bersama. Dalam pertemuan itu, ternyata ada kecocokan sehingga muncul wacana merger.
Pertemuan di atas memang gagal menghasilkan keputusan. Namun, Andre tak patah arang. Pertemuan selanjutnya menjadi titik balik dua perusahaan teknologi besar di Indonesia itu.
Lalu pada momen PPKM 24 Desember 2020, Andre dan beberapa rekannya saat mengobrol santai di balkon merasa sudah saatnya merger. Andre sebenarnya sudah mengakui kecocokan sejak lama, namun ia menunggu momentum yang tepat. Pria yang pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia itu melihat wabah Covid-19 yang membikin pasar lesu merupakan momen tepat untuk bangkit bersama, salah satunya melalui merger. Ia beranggapan, bila sesuatu dilakukan bersama-sama akan memberi dampak yang lebih besar.
“Itukan pas PPKM ya, sebelum varian Delta. Nah dari situ kita merasa kayaknya ini saatnya. Kita udah cocok sih sejak lama, cuma masalahnya when is the right time,” kata mantan Executive Director Northstar Group itu.
Meski demikian, kendala terbesar yang dihadapi merger dua perusahaan itu adalah masalah waktu. Momentum Covid-19 memberi dampak pada ekonomi, seperti isu rantai pasok (supply chain). Andre menunggu momentum yang tepat pasca market gelisah akibat pandemi. Post Covid menjadi awal tepat karena ketika pasar dibanjiri likuiditas, kedua perusahaan langsung mempersiapkan IPO pasca merger.
Selanjutnya, Andre mengatakan bahwa memberi dampak adalah model bisnis utama. Dengan memberi dampak akan mempermudah hidup orang banyak.
Alumni teknologi informasi itu menambahkan, dirinya ingin memberikan pengalaman terbaik, tercepat, bebas repot untuk semua kebutuhan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan punya waktu lebih banyak berkontribusi sesuai bidangnya masing-masing.
“Jadi biarkan kami memberi pengalaman terbaik, tercepat untuk Anda. Semuanya dipermudah supaya Anda dapat berkontribusi lebih banyak untuk apa yang Anda lakukan ke masyarakat,” kata Andre.
Bagi Andre, ada tiga zero atau three zero yang menjadi visinya, yakni Zero Impact, Zero Barries, dan Zero Waste. Zero Impact dimulai dengan kantor bebas bahan bakar fosil, elektrifikasi kendaraan driver, kampanye pengurangan sampah plastik, dan masih banyak lagi.
“Setidaknya semoga itu menjadi legacy bagus nanti. Dari three zero itu sudah kita mulai sedikit demi sedikit,” ujar Andre.