Oleh : Dimas Nurwahid*
Tugujatim.id – Perilaku menunda sangat erat dengan klaim negatif yang dapat memberikan dampak buruk. Kata “malas” sering melekat pada perilaku ini. Seseorang berpikir bahwa tugas mereka dapat dikerjakan “nanti” dan lebih memilih melakukan hal yang menyenangkan. Dari sinilah perilaku menunda itu muncul. Apakah semua menunda itu buruk? Tidak juga, berikut alasannya.
Penunda Pasif dan Aktif
Ada dua jenis penunda yaitu pasif dan aktif. Penunda pasif dijelaskan dalam jurnal Rethinking procrastination: positive effects of “active” procrastination behavior on attitudes and performance, adalah mereka yang melakukan hal tertentu didasarkan oleh keraguan. Ragu yang dikerjakan akan berakhir pada kegagalan. Orang tipe penunda ini mengaku bahwa tingkat kepuasan hidupnya tidak baik.
Penggunaan waktunya yang buruk dan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis. Pendundaan pasif termotivasi untuk membuat perasaan menyenangkan sehingga meninggalkan hal-hal yang dirasa justru menimbulkan tekanan. Sedangkan penunda aktif adalah menunda tanpa alasan.
Penunda pasif adalah tipe penunda yang positif. Mereka tahu dengan pasti alasan mereka melakukan hal tersebut. Penunda pasif memiliki pola pikirnya tersendiri. Orang-orang dengan tipe ini mengaku lebih berkonsentrasi ketika berada di bawah tekanan.
Mereka juga memutuskan untuk menggunakan waktu yang mereka miliki dalam waktu dekat untuk melakukan hal dengan skala priotitas yang tinggi. Sehingga keputusan untuk menunda suatu pekerjaan didasari dengan pertimbangan yang tepat.
Penunda pasif memiliki kemampuan untuk memenuhi tenggat waktu atau “deadline” yang baik sehingga tidak pernah terlambat. Selanjutnya adalah kepuasan dan keyakinan atas hasil, di mana orang tersebut merasa tidak puas apabila menyelesaikan pekerjaan mereka jauh dari tenggat waktu. Dia tidak setuju dengan perkataan seseorang tidak dapat melakukan secara maksimal ketika terburu-buru.
Berikut cara menjadi penunda pasif yang benar.
- Mulai dengan pekerjaan ringan. Menjadi seorang yang profesional diawali dengan suatu hal yang kecil. Tentukan tugas-tugas yang tidak membutuhkan “effort” lebih.
- Buat jadwal. Hal utama yang harus diketahui dari perilaku ini adalah membuatnya dari keputusan-keputusan yang dipertimbangkan atau disengaja. Susunlah deretan aktivitasmu dan tentukan mana kegiatan yang dapat ditunda.
- Cari tantangan. Carilah aktivitas-aktivitas yang membuatmu menjadi tertantang paling tidak aktivitas yang dapat dilakukan dalam waktu satu menit. Ketika dilakukan dengan benar, maka akan lebih banyak motivasi dan tujuan baik yang muncul.
- Penguatan positif. Pikirkanlah bahwa menunda bukan berarti kita mengalami kemunduran. Kita juga perlu melakukan istirahat agar dapat melakukan kegiatan dengan lebih optimal.
*Penulis adalah member Pondok Inspirasi