Tugujatim.id – Media sosial (medsos) dalam perkembangannya bak dua sisi mata uang. Satu sisi bisa berdampak baik dan memiliki nilai manfaat tinggi. Namun di sisi lain medsos dapat pula memberikan akibat buruk, seperti cyber bullying hingga hoaks. Bahkan dalam level tertentu, medsos dapat digunakan untuk menggalang kehancuran.
Maka, slogan bijak bermedsos rasanya perlu digaungkan untuk menepis dampak-dampak buruk yang tak diinginkan.
Founder akun Instagram dawuhguru, Ahmad Ali Adhim mengaku bijak bermedsos sepertinya tidak bisa dihindari lagi. Dia beranggapan demikian karena hoaks masih berserakan dan mudah dijumpai.

“Bijak bermedsos sekarang seperti sebuah kewajiban. Itu karena masih banyaknya hoaks yang beredar di medsos selama ini. Contoh kecil saja, antara judul sama tulisan gak nyambung,” ucapnya, pada Selasa (28/3/2023).
Pria asal Lamongan itu menyayangkan bila kemunculan medsos ternyata disia-siakan dengan isi konten yang tidak bermanfaat. Maka, dia menyarankan agar mengisi medsos dengan konten-konten positif serta menjadikan medsos sebagai ruang belajar dan berekspresi.
“Sayang kalau punya medsos tapi tidak dirawat. Lalu untuk ukuran bijak bermedsos itu misalnya menjadikan medsos sebagai ruang berekspresi dan ruang arsip belajar. Maksudnya sebagai sarana kita belajar, mencari ilmu dari akun medsos yang resmi,” ucap Ali Adhim.
Selain itu, lanjut Ali Adhim, saat bermedsos hendaknya menggunakan tutur kata yang baik. Tak hanya itu, sebaiknya dilakukan pembacaan dan penelaahan terlebih dahulu sebelum mempublish sebuah konten medsos.
“Baiknya menggunakan kata-kata, bahasa yang bagus. Jangan dikit-dikit yang dipakai itu umpatan atau kata-kata kasar. Dan jangan lupa, dibaca ulang dan ditelaah ulang sebelum mempublish sebuah konten medsos,” imbuhya.
Selanjutnya, bijak bermedsos dapat berupa penghargaan terhadap karya orang lain dan menghindarkan diri dari sikap narsistik yang berlebihan.
“Kalau ada karya orang lain di medsos misalnya gambar atau tulisan, kita bisa hargai mereka lewat komentar dan dukungan agar mereka tetap terus berkarya. Dan hindari juga narsistik, maksudnya ingin dipuji setinggi langit, seakan dia bermedsos itu biar diperhatikan orang banyak,” pungkasnya.