MALANG, Tugujatim.id – Tugu Media Group bersama Universitas Ma Chung menggelar Semarak Haul Gus Dur 2022, di Gedung Balai Pertiwi Universitas Ma Chung, pada Kamis (12/1/2023).
Peringatan 13 tahun meninggalnya sosok KH Abdurrachman Wahid itu mengusung tema “13 Tahun Gus Dur Pulang, Bukan Pergi”.
CEO Tugu Media Group, Irham Thoriq menyampaikan bahwa Haul Gus Dur ini merupakan kali ketiga yang diselenggarakan oleh dua media online terverifikasi Dewan Pers, yakni tugujatim.id dan tugumalang.id.
Tahun sebelumnya, kata Thoriq, Tugu Media Group menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang.
“Kali ini suatu kehormatan dilaksanakan di Universitas Ma Chung. Kampus ternama di Malang. Banyak pelajar yang belajar di sini, di mana yang kita ketahui mayoritas etnis Tionghoa. Gus Dur dan etnis Tionghoa tidak bisa dipisahkan,” kata dia.
Presiden keempat Republik Indonesia itu, lanjut Thoriq, menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000 pada 17 Januari 2000 dan mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 buatan Presiden Soeharto. Berkat Keppres ini, masyarakat Tionghoa bisa hidup bebas sebagaimana kebebasan etnis lain di Indonesia.
“Gus Dur juga mengaku punya darah Tionghoa dalam dirinya sebagai keturunan Tionghoa dari pernikahan raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V dan Putri Champa,” imbuhnya.
Dengan begitu, ia berharap agar seluruh masyarakat bisa meneladani tindakan dan keteladanan Gus Dur yang luar biasa. Sebab, Gus Dur mampu memberi dampak positif sampai akhir hayatnya. “Artinya, sampai wafatnya Gus Dur sudah mampu memberi manfaat dan semoga kita bisa meneladani Gus Dur dengan cara seperti ini,” ucapnya.
Rektor Universitas Ma Chung, Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi menuturkan bahwa kolaborasi ini dilakukan untuk menguatkan khazanah pengetahuan generasi milenial, terkait gagasan moderasi beragama yang diusung Gus Dur. “Satu sinergi yang baik dengan Tugu Media untuk kita bisa melakukan sesuatu yang besar di acara hari ini,” ucapnya.
Menurut Prof Murpin, sosok Gus Dur hanya sekedar pulang, bukan pergi sehingga kembali melalui ide, gagasan, dan pemikiran dari generasi ke generasi. Utamanya tentang keberagaman.
Sebab itu, tak sedikit yang ia kagumi dari sosok Gus Dur. Baik dari kegigihannya dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan hingga menyandang gelar sebagai Bapak Pluralisme maupun sikap dan perilaku Gus Dur yang patut diteladani.
“Saya ingat ungkapan bijak Gus Dur. Beliau menyampaikan ‘tidak penting apa pun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik buat semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu’. Gus Dur sangat pro pada kebudayaan sosialisasi. Itu yang saya rasa perlu diteladani,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa diwakili Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim, Akhmad Jazuli; Wali Kota Malang diwakili Kadiskominfo Kota Malang, M Nur Widianto; jajaran forkopimda, jaringan Gusdurian, hingga mahasiswa.
Hadir sebagai narasumber di antaranya Rektor IAI Al Qolam Malang, Dr Muhammad Adib MAg; Pastor Paroki, Rm Hendrikus Suwaji OCarm; serta budayawan dari kalangan Nahdliyin, Ngatawi Al-Zastrow.
Kegiatan ini juga turut didukung oleh beberapa pihak, yakni Pegadaian Kanwil XII Surabaya, Kopi Studio 24, Malang Studel, Grand Mercure Malang Mirama, Climate Change Frontier (CCF), Jatimpark Group, Countblok, dan sebagainya.