MALANG – Komitmen Universitas Muhammadiyah Malang dalam bidang pengabdian masyarakat tak perlu diragukan lagi. Kampus putih itu terus mendorong para dosennya untuk ahli dibidang masing-masing.
“Kami menyiapkan SDM (sumber daya manusia) khususnya dosen untuk komitmen pada kepakaran. Tidak harus yang berstatus guru besar,” papar Rektor UMM, Dr Fauzan MPd, kepada Kumparan Group, di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Kepakaran yang dimaksud Fauzan adalah menggeluti keilmuan yang para dosen miliki dan diimplementasikan secara nyata. Dia tidak ingin para dosennya hanya sekedar jago kandang. “Tidak hanya sekedar pintar di kelas, tapi juga di darat,” harapnya.
Lanjut Fauzan, program kepakaran ini sudah dia godok sejak 2017 lalu. Dia desain sedemikian rupa agar para dosennya menjadi ahli dibidangnya. “Semua by desain. Tidak dibiarkan saja. Seorang dosen kami identifikasi mengajar apa, risetnya apa,” ujarnya.
Nantinya, Fauzan berharap UMM menjadi gudang dari para ahli atau pakar. “Misalnya saat ini bicara tentang stunting, wah ini pakarnya siapa? Kualitas tanaman padi? Pembangkit listrik tenaga mikro hidro? Nah disini ada,” harapnya. Sehingga semua itu membuat UMM dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan. Serta menjadi perguruan tinggi yang memberi solusi, bukan menjadi bagian dari masalah.
Editor: Lizya Kristanti