BATU, Tugujatim.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berencana untuk menggelar pos-pos vaksinasi Covid-19 berbasis di sekolah-sekolah untuk program percepatan vaksinasi anak. Hal tersebut setelah dirasa vaksinasi terhadap usia anak di Kota Batu masih belum berjalan optimal.
Vaksinasi di Kota Batu memang sudah memperbolehkan anak mulai usia 12 tahun untuk melakukan vaksinasi. Namun pada pelaksanaannya masih jarang ditemui anak melakukan vaksinasi Covid-19 yang kini sedang berlangsung.
Antusias anak dalam vaksinasi tampak rendah bila dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Rendahnya antusias anak dalam vaksinasi dimungkinkan karena mereka harus berbaur dengan vaksinasi masyarakat umum.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari menjelaskan, realisasi vaksinasi terhadap anak memang masih rendah. Di mana sejauh ini hanya ada 29 anak yang tercatat sudah melakukan vaksinasi Covid-19.
“Kalau saat ini yang sudah tervaksin usia 12 hingga 18 tahun itu sekitar 29 anak yang tercatat. Ini ada dibeberapa pondok pesaantren yang memang mereka tinggal di sana,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan upaya optimalisasi pelaksanaan vaksinasi terhadap anak. Salah satunya dengan strategi vaksinasi berbasis sekolah. Hal itu dilakukan demi meningkatkan antusias anak terhadap vaksinasi.
“Saat ini untuk pendataan anak, kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Batu supaya nanti pelaksanaanya bisa berbasis sekolah. Karena saat ini kita masih fokus ke masyarakat umum dan lansia,” ucapnya.
Kini sembari menunggu pendataan, pihaknya akan mematangkan mekanisme vaksinasi anak. Mulai prokesnya, creening, hingga perlu tidaknya pendampingan orang tua.
“Karena diusia 12 hingga 15 tahun ini juga perlu pendampingan orang tua, jadi itu kenapa kita basisnya sekolah,” imbuhnya.
Menurutnya, vaksinasi berbasis sekolah nantinya akan sangat memungkinkan dilakukan disekolah sekolah. Dikatakan, vaksinasi berbasis sekolah juga dapat mempermudah petugas dalam mendata realisasi vaksin anak.
“Selain kita bisa melihat target sasaran juga supaya anak anak tidak tercampur dengan masyarakat umum. Jadi terpantau sasarannya nanti, maka rencananya kita akan berbasis sekolah,” paparnya.