MALANG, Tugujatim.id – Vest Health sebuah rompi pintar mampu mengantisipasi terjadinya risiko kecelakaan lalu lintas. Rompi tersebut dilengkapi dengan fitur sensor heart rate sebagai alat pengukur irama detak jantung manusia secara real time sekaligus mampu mendeteksi kelelahan dini pemakainya.
Uniknya, fitur-fitur pada alat karya inovatif Tim Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini dapat diakses secara jarak jauh menggunakan jaringan wifi. Alat bantu kesehatan yang sekaligus mencakup keselamatan ini diklaim sangat cocok digunakan pengendara, terutama para sopir ekspedisi.
“Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas akibat sopir mengantuk atau kelelahan selama perjalanan di beberapa tahun belakangan menjadi salah satu alasan kami menciptakan Vest health. Umumnya, indikator kelelahan dini dapat dilihat, jika heart rate seseorang berada di angka 50-65 bpm. Sedangkan, fitur alarm peringatan pada rompi ini sengaja kami atur lebih awal di angka 70 bpm untuk mengantisipasi lebih awal gejala kelelahan dini,” jelas Valdio Febrilian, Anggota Tim dalam keterangan tertulisnya dikutip Sabtu, (01/02/2025).
BACA JUGA: Mengenal Rip Current, Fenomena Laut Seret Belasan Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini Gunungkidul
Adapun alat ini juga disempurnakan dengan sebuah modul yang terdiri dari monitor mini untuk menampilkan angka heart rate pengguna. Menariknya, sebuah website terhubung dengan modul pada Vest health yang dirancang untuk dapat diakses banyak orang. Dengan begitu, orang lain seperti pihak perusahaan juga dapat dengan mudah memantau kinerja irama detak jantung pegawai atau pekerja yang menggunakan rompi pintar ini. Valdio menjelaskan, sinyal peringatan ini akan dikirimkan kepada pengguna dan perangkat yang terhubung pada website tersebut.
“Vest health dirancang untuk dapat digunakan secara real time (online) oleh siapapun dan kapanpun selama terhubung dengan jaringan. Nantinya, sensor pada rompi akan mengirimkan sinyal berupa notifikasi dan alarm peringatan berupa suara dan getaran pada saat pengguna terindikasi kelelahan dini,” sambungnya.
Tak hanya menawarkan banyak fitur-fitur canggih, kenyamanan pengguna juga diperhatikan dalam pembuatannya. Ia mengungkapkan Vest health juga didesain body fit dengan bahan yang elastis dan flexible. Sehingga, nyaman digunakan oleh pengguna dari semua kalangan. Meski demikian, Valdio juga menceritakan kendala yang harus Ia dan timnya lewati sebelumnya. Salah satunya adalah kendala pada biaya dan ruang bengkel yang terbatas.
BACA JUGA: Terobosan Baru, Pengeloaan UB Forest Manfaatkan Inovasi IoT dan Kecerdasan Buatan
“Kami harus melewati beberapa tantangan untuk merealisasikan projek ini. Diantaranya, biaya yang cukup tinggi untuk mendapatkan fitur-fitur yang baik, hingga ketersediaan ruang bengkel yang mengakibatkan keterlambatan waktu finalisasi alat. Beruntung, pihak UMM selalu mendukung inovasi kami, sehingga dapat dipamerkan dengan layak,” ungkapnya.
Terakhir, Ia berharap Vest Health dapat dikembangkan ke versi yang lebih baik lagi kedepannya. Ia percaya, mahasiswa teknik industri UMM dapat memberikan inovasi luar biasa yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat luas. Selai itu, Valdio juga berharap besar dan yakin dengan adanya inovasi ini di masyarakat, dapat mengurangi angka laka lantas di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Editor: Darmadi Sasongko