Tugujatim.id – Suku Melayu memiliki banyak keunikan di dalamnya. Salah satu yang digemari masyarakat karena keunikannya adalah bidang kulinernya. Selain es laksamana mengamuk terdapat pula minuman lainnya yang juga menggunakan mangga sebagai bahan utamanya, yaitu es lancang kuning.
Nama minuman yang unik tersebut sebenarnya berasal dari logo Provinsi Riau, yang terdiri dari sebuah perahu lancang yang berwarna kuning. Selain itu, ada pula lagu tradisional dari Provinsi Riau yang sangat terkenal yang berjudul Lancang Kuning.
Lancang kuning dulunya merupakan kendaraan yang berbentuk kapal tradisional yang digunakan oleh seorang datuk atau raja pada zamannya.
Berdasarkan rangkuman tugujatim.id, alasan dari pembuatan kapal tersebut sangat unik, karena ternyata penyebabnya berasal dari mimpi seorang komandan pada masa tersebut yang meminta raja untuk membuat perahu ataupun kapal dengan tujuan agar terlindungi dari air laut serta bajak laut.
Tetapi ternyata mimpi tersebut hanyalah akal-akalan untuk memfitnah raja, karena pada saat perahu sudah selesai, perahunya dibuat seolah-olah tidak bisa berlayar oleh si komandan tadi yang kemudian berpendapat bahwa harus mengorbankan seorang wanita yang tengah hamil tua agar kapal tersebut dapat beroperasi dengan baik. Karena pendapat dari komandan tersebut, akhirnya seorang wanita hamil dikorbankan.
Sang suami yang juga merupakan komandan lainnya di perahu tersebut yang baru saja pulang dari tugas yang diberikan rajanya pun marah dan membunuh raja karena telah mengorbankan istrinya yang tengah mengandung.
Setelah diusut, komandan yang istrinya dikorbankan tersebut akhirnya mengetahui kebenarannya, bahwa semua yang terjadi adalah ulah dari si komandan yang bermimpi membuat perahu. Akhirnya komandan yang bermimpi itu pun juga dibunuh.
Dengan perasaan kecewa dan kesal, komandan pun mengemudikan kapal yang telah dibangun tersebut. Dan dalam pelayarannya, kapal lancang kuning itu mengalami kecelakaan karena terkena badai dan berakhir tenggelam.
Ternyata, komandan yang bermimpi tadi, dengan komandan yang satunya, mencintai seorang perempuan yang sama, tetapi komandan yang bermimpi kalah dalam merebut hatinya, sehingga ia pun menjadi dendam terhadap si perempuan dan komandan yang satunya. Sehingga ia membuat semua rencana tadi untuk melancarkan dendamnya.
Di atas tadi merupakan sedikit kisah tentang cerita legendaris dari kapal lancang kuning yang menjadi logo Provinsi Riau.
Nah, lanjut ke topik es lancang kuning, sesuai dengan namanya, minuman khas Melayu ini menggunakan mangga sebagai bahan dasarnya agar minuman tersebut berwarna kuning.
Es ini terbuat dari bahan-bahan seperti mangga, es batu, gula, dan ada juga yang menambahkan irisan daging mangga di dalamnya. Supaya es lancang kuning ini lebih nikmat lagi ketika disantap nantinya, bahan-bahan tadi akan diblender secara bersamaan. Memang sangat sederhana sekali pembuatannya, tetapi rasa dari es tersebut akan membuat yang mencicipinya merasa ketagihan.
Sekarang ini es lancang kuning sudah mengalami modifikasi karena perkembangan zaman, salah satunya adalah dengan menambahkan nata de coco dan daun mint sebagai pelengkapnya.
Resep Membuat Es Lancang Kuning
Bahan
1. Mangga 250 gram
2. Es batu secukupnya
3. Gula 3-5 sendok makan (bisa juga disesuaikan dengan tingkat kemanisan gula yang digunakan, agar tidak kemanisan)
4. Air matang 300 ml
5. Nata de coco 360 gram, tiriskan dari air gulanya
6. Daun mint sesuai selera (opsional)
Alat
1. Blender
2. Pisau
3. Gelas saji
Cara Membuat
1. Potong mangga yang sudah disediakan secara dadu,
2. Bagi menjadi dua bagian mangga yang sudah dipotong dadu, 200 gram untuk diblender, dan sisanya sebagai isi,
3. Ambil satu bagian mangga (yang 200 gram), blender bagian tersebut bersamaan dengan air dan gula yang sudah disediakan hingga halus,
4. Masukkan es batu ke dalam gelas saji, dan tuang jus yang telah selesai ke dalam gelas,
5. Tambahkan satu bagian potongan mangga yang sudah disisihkan, nata de coco, daun mint dalam jus tersebut, dan
6. Es lancang kuning siap untuk dinikmati.
Mudah bukan pembuatan es lancang kuning? Karena bahan dan alat yang digunakan pun juga sederhana, maka kamu tidak akan kesulitan saat membuatnya.
Penulis: Qonita Shalihat (Magang)
Editor: Lizya Kristanti