BATU, Tugujatim.id – Salah satu bangunan di Kota Batu yang menjadi tempat istirahat favorit Presiden Sukarno direkomendasikan menjadi benda cagar budaya. Bangunan itu adalah Villa Bima Shakti yang berada di Taman Rekreasi Selecta. Rekomendasi diberikan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Batu.
Diceritakan bahwa Villa Bima Shakti punya kisah historis yang cukup panjang. Villa yang dibangun pada tahun 1928 itu sering digunakan Bung Karno untuk menginap. Konon, sosok penyambung lidah rakyat itu kerap beristirahat di ruangan nomor 47.
Bahkan Bung Karno, menurut beberapa sumber, sering menjadikan villa ini sebagai tempat memikirkan hingga merumuskan berbagai keputusan penting Republik Indonesia. Ini dibuktikan dengan catatan tangan Bung Karno yang kini sudah dibingkai.
“Kenang-kenangan pada Selecta tetap hidup dalam ingatan saja. Bukan sadja karena tamasja jang indah, tetapi djuga karena di Selecta itu beberapa putusan penting mengenai perdjoangan Negara telah saja ambil,” demikian tulis Soekarno pada catatan tertanggal 1 Maret 1955 tersebut.
Selain itu, Selecta juga memajang karya lukisan presiden pertama ini bangunan bergaya Eropa. Nama villa ini awalnya dinamai Villa De Brandarice. Namun oleh Bung Karno direkomendasikan nama yang lebih Indonesia, akhirnya muncullah nama Bima Shakti.
Lebih lanjut, di dalam villa ini Anda juga masih dapat menjumpai berbagai pernak-pernik dan perabotan khas zaman dulu. Seperti dipan, lemari, lukisan dan lain-lain.
”Semua ornamen, dekorasi dan perabotannya semua masih ada sampai sekarang, gak ada yang diganti. Hanya bagian kamar mandi saja yang kami renovasi karena tidak layak,” kata Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, Sujud Hariadi.
Kisah historis di Taman Rekreasi Selecta ini juga cukup panjang dalam sejarah perjuangan Indonesia. Selecta menjadi salah satu objek yang dibumihanguskan sebagai taktik pejuang untuk memerdekakan Indonesia.
Usai itu, setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada 1950 Selecta dibangun kembali oleh 47 orang pendiri. Mereka kemudian membentuk perseroan terbatas. Dalam artiannya, kepemilikan saham atas Selecta ini dimiliki secara kolektif.
”Bangunlah Selecta ini berangsur-angsur dengan kesiagaan sendiri dan didapat-dapatnya dengan hasil pendapatan sendiri dengan itu dapat ia dibanggakan sebagai suatu pembangunan nasional jang berkembang terus,” tambah Soekarno dalam tulisannya.
Bagi Anda yang berminat bisa menginap di sini dengan tarif Rp 1 juta per kamarnya.