PASURUAN, Tugujatim.id – Puluhan warga melakukan aksi demo di depan pabrik minuman kemasan, di Kelurahan Latek, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (23/2/2023), pukul 10.13 WIB.
Warga Dusun Mojokopek Barat dan Dusun Bawe, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, itu mengeluhkan sumur mengering dan bau yang diduga akibat dari aktivitas produksi pabrik PT MAS itu.
Salah satu warga, M Lukman mengatakan bahwa warga selama ini merasa dirugikan dengan aktifitas pabrik tersebut. Banyak warga Dusun Mojokopek Barat yang mengalami kekeringan air sumur selama bertahun-tahun. Warga bahkan secara swadaya harus menggali sumur bor sendiri untuk bisa mendapatkan air.
“Ngebornya pakai biaya sendiri, dulu sekali ngebor butuh empat pipa ukuran enam meteran. Sekarang malah habis enam pipa, kalau nggak begitu, airnya warnanya coklat,” papar Lukman.
Lukman menyebut bahwa selama ini warga belum mendapat kompensasi terkait sambungan pipa PDAM.
Selain itu, warga juga kerap kesulitan untuk beristirahat karena terganggu suara dari mesin pabrik dan lalu lalang kendaraan berat. “Tidak hanya bising, getaran bongkar muat kendaraan-kendaraan kerasa sampai rumah warga,” ungkapnya.
Kata dia, warga juga mempermasalahkan bau kurang sedap yang mereka curigai berasal dari aktivitas pabrik itu. Bau menyengat tersebut mirip dengan bau dari bahan-bahan kimia. “Baunya sering muncul hari Sabtu dan Minggu, seperti senyawa HCL (asam klorida),” imbuhnya.
Namun hingga siang hari tadi, aksi unjuk rasa warga di depan pabrik belum membuahkan hasil. Pihak perwakilan manajement PT MAS belum ada yang menemui warga untuk membahas permasalahan itu. “Manajemennya lagi di Surabaya semuanya,” jelas Andrias, salah satu satpam pabrik.