PASURUAN, Tugujatim.id – Pemkot yang berupaya menata PKL dan parkir di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan menemui jalan terjal. Para PKL dan sejumlah pemilik toko memprotes konsep penataan alun-alun yang diberlakukan sejak Senin (27/03/2023).
Aturan terbaru, pemkot hanya memperbolehkan kendaraan parkir di pinggir jalan Alun-Alun Kota Pasuruan pukul 07.00-15.00. Sementara sejak pukul 15.00-23.00 WIB, pinggir jalan alun-alun harus steril dari parkiran.
Jalanan Alun-Alun Kota Pasuruan hanya boleh digunakan PKL, itu pun hanya di sisi luarnya. Sementara kendaraan pengunjung harus parkir di sejumlah kantong parkir yang sudah disediakan.
Para PKL menolak aturan tersebut karena kantong-kantong parkir yang disediakan terutama kendaraan roda empat dirasa terlalu jauh dari alun-alun. Para PKL khawatir pendapatannya berkurang akibat sterilisasi parkiran alun-alun.
“Kalau parkirannya jauh, nanti orang-orang malas jalan ke stan area PKL,” ujar Rifai, salah satu pedagang pada Selasa (28/03/2023).
Selain itu, aturan baru penataan kawasan alun-alun ini juga mendapat penolakan dari sejumlah pemilik toko di kawasan alun-alun. Para pemilik toko merasa dipindahnya PKL di sisi luar jalan alun-alun bisa menghalangi jalan pengunjung toko.
“Kami menolak aturan baru ini, paling tidak kalau mau diterapkan setelah Lebaran saja. Ini mau Lebaran, kalau dagangan kami sepi pembeli bagaimana,” imbuhnya.
Menanggapi protes warga, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengatakan keberatan dari para pedagang dan berbagai pihak yang lain akan dia tampung.
“Nanti kami akan rumuskan lagi. Kami buat simulasi lagi. Semoga setelah Lebaran nanti konsepnya sudah final,” ujar Gus Ipul.
Dia mengakui bahwa upaya menata ulang alun-alun agar tidak “semrawut” memang tidak mudah. Menurut dia, ada tiga permasalahan yang harus diselesaikan dalam rangka revitalisasi alun-alun.
Pertama, terkait penataan parkir, terutama parkir liar yang selama ini merugikan Pemkot Pasuruan karena pungutan parkir tidak pernah masuk pendapatan daerah. Kedua, terkait penataan PKL agar kawasan alun-alun lebih bersih dan rapi. Ketiga, terkait penataan arus lalu lintas becak yang selama ini kerap mengakibatkan kemacetan.
“Ini yang jadi PR kami sampai sekarang dan harus segera diselesaikan, paling tidak dua atau tiga bulan ke depan,” ujarnya.