SURABAYA, Tugujatim.id – Gelombang penolakan gelaran Tunjungan Fashion Week terus digaungkan Warga Surabaya. Kini Masyarakat Surabaya meminta agar Pemerintah Kota untuk tidak memberikan ruang kepada LGBT dalam gelaran Tunjungan Fashion Week tersebut.
Hal ini disampaikan salah satu warga Surabaya dan juga pentolan Bonek dari Greennord, Husin Ghozali. Dia mengatakan bahwa gelaran Tunjungan Fashion Week tidak mercerminkan kota yang berbudaya.
“Gelaran Tunjungan Fashion Week ini tidak mencontohkan sebagai Kota Surabaya yang berbudaya. Apalagi di gelaran tersebut banyak tulang lunaknya (LGBT-red). Sangat tidak masuk akal menurut saya kalau gelaran ini terus diberikan ruang,” katanya ketika dihubungi Tugujatim.id, Jumat (29/7/2022).
Selain banyak laki-laki yang bergaya seperti perempuan, gelaran Tunjungan Fashion Week tersebut juga menimbulkan kemacetan di sekitar jalan Tunjungan.
“Sudah sangat jelas bahwa Tunjungan Fashion Week ini meresahkan, menyebabkan kemacetan, kok bisa-bisanya Pemkot membiarkan gelaran tersebut,” keluhnya.
Cak Cong, sapaan akrab Husin Ghozali, berharap agar Pemkot Surabaya menertibkan para pelaku Tunjungan Fashion Week tersebut, karena menurutnya tidak ada fungsi dan tidak mencontohkan sebagai kota yang beradab dan berbudaya.
“Saya berharap agar Pemkot bisa menertibkan gelaran Tunjungan Fashion Week tersebut. Sudah jelas sangat meresahkan. Sekali lagi jangan beri ruang kepada LGBT atau apapun yang berbau menyimpang di kota kami Surabaya ini,” tegasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim