MALANG, Tugujatim.id – 1.628 Karya Dosen dan Mahasiswa UM (Universitas Negeri Malang) Warnai Seminar Nasional dan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Graha Cakrawala Malang, Kamis-Jumat (28-29/11/2024).
UM melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) mengelar even Seminar Nasional dan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2024. Rangkaian kegiatan dalam pameran kali ini meliputi karya inovasi dan hasil penelitian para peneliti baik dosen dan mahasiswa UM, Talkshow, Pertunjukan Seni, Kunjungan Siswa, Scientist Talk, hingga Faculty Show.
Kegiatan tersebut mengundang Prof., M. Faiz Syuaib selaku Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek RI yang bertindak sebagai Keynote Speaker, Prof., Dr., Hariyono, Rektor UM dan Prof., Dr. Markus Diantoro, Ketua LPPM UM.
Seminar Nasional dan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UM 2024 menjadi ajang untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, maupun pemberdayaan masyarakat.
Atas Nama Rektor UM, Wakil Rektor III UM, bidang penelitian pengabdian masyarakat dan inovasi, Prof., Dr. Ahmad Munjin Najih, S.Pd., M.Ag menyampaikan bahwa Kementerian yang baru menekankan bahwa penelitian dan pengabdian masyarakat tidak hanya berhenti kepada publikasi saja namun harapan besarnya, penelitian dan pengabdian masyarakat itu harus ada impactnya atau dampak yang luas kepada masyarakat.
“Karena itu pada 2025 mendatang, kami dari Universitas Negeri Malang akan concern penyusunan aturan main, pedoman aturan penelitian dan pengabdian masyarakat kita akan bergeser, yang mungkin penelitian dan pengabdian yang tidak terlalu signifikan, akan kita coba kita arahkan kepada penelitian dan pengabdian yang memiliki impact besar bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si. selaku Ketua LPPM UM mengatakan pihak UM ingin menunjukkan secara real hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, pihaknya ingin mempermudah bagi pimpinan Perguruan Tinggi melihat sekaligus mereview hasil-hasil penelitian kali ini. Karena ada dana-dana penelitian yang dikeluarkan daridalam internal perguruan tinggi.
“Kita ingin menunjukkan calon-calon mahasiswa kita, dan kita nanti akan mengundang pihak luar bahwa Universitas Negeri Malang itu patut untuk dijadikan salah satu rujukan belajar,” bebernya.
“Di samping itu ini juga sebagai ajang branding ke kampus-kampus di berbagai daerah lain, bahwasanya UM banyak kerjasama dengan beragam pihak dan kita patut untuk dijadikan mitra,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Markus mengatakan dengan pameran hasil penelitian dan pengabdian masyarakat itu, nyatanya memberi dampak positif bagi perguruan tinggi yakni meraih rangking nasional untuk sektor penelitian.
“Kalau rangking nasional, kita dulu rangking 17, sekarang rangking 13 sudah naik. Lalu yang baru kita dapat tadi dari Indonesia, kita di bidang education kita dapat dari Simago Journal Rank Institutions,”tuturnya.
Markus menjelaskan, total dana internal UM yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengabdian masyarakat mencapai 40 miliar rupiah.
“Semua dana bersama reguler dari internal, dan eksternal. Kalau internal, kurang lebih mencapai 40-45 miliar. Kalau ditotal dari dana luar bisa mencapai 80-an miliar, ” tandasnya.
Terpisah, Ketua panitia pelaksana seminar dan pameran pengabdian masyarakat, Dr. Daya Negeri Wijaya mengatakan jika keikutsertaan dosen, mahasiswa dan Tenaga Kependidikan (tendik) lainnya dalam penelitian dan pengabdian masyarakat lebih banyak dari tahun sebelumnya.
“Ada 1628 (poster) karya penelitian dan pengabdian masyarakat, dosen ada, dosen dan mahasiswa, ada juga tenaga kependidikan (tendik),” ungkapnya.
Daya berharap, kegiatan ini bisa menjadi ajang evaluasi bagi dosen, mahasiswa dan semua civitas UM untuk menaikkan kualitas relevansi karya ilmiah yang dihasilkan.
Sementara, Prof. M. Faiz Syuaib selaku Direktur Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek RI yang bertindak sebagai Keynote Speaker dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Transformasi Kebijakan Penguatan dan Pengembangan Riset Dikti : Sinergi dan Kolaborasi menuju Indonesia Unggul, program dan kebijakan DRTPM – Diktiristek dalam mendukung Ekosistem Riset, Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Perguruan Tinggi membeberkan bahwasanya jika untuk menuju Indonesia lebih unggul tentunya bisa dibangun dari elemen-elemen yang ada didalam negara. Mulai institusinya, hingga orang-orang terbaik yang ada di dalamnya.
“Pada akhirnya menjadi bangsa yang unggul harus dibangun oleh keunggulan-keunggulan institusi didalamnya atau di daerahnya termasuk di institusi pendidikan seperti yang kita jalani saat ini,” beber Prof. Faiz dalam orasinya.
Kegiatan ini juga mampu menjadi wadah yang menginspirasi, memotivasi, dan memperkuat jejaring kolaborasi antara akademisi dan khalayak umum. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Yona Arianto Anggoro
Editor: Darmadi Sasongko