BOJONEGORO, Tugujatim.id – Pencarian korban tenggelamnya perahu penyeberangan di Sungai Bengawan Solo, Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, terus dilakukan oleh Tim SAR. Dari 7 korban yang masih dalam pencarian, telah ditemukan 1 orang korban dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (04/11/2021) .
“Korban berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang setengah badan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Ardhian Orianto saat ditemui di lokasi kejadian.
Korban meninggal dengan nama Agus Tutin, warga Desa Ngandong, Grabagan, Tuban, ditemukan dengan jarak 6 km dari titik kejadian sekitar pukul 09.15 WIB. Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuban.
Menurut data dari BPBD Bojonegoro, hingga saat ini korban yang teridentifikasi sebanyak 17 orang. Rinciannya, 10 orang ditemukan dalam keadaan selamat, 1 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan 6 lainnya masih dalam pencarian.
Hingga berita ini diterbitkan, tim SAR terus melakukan pencarian di titik lokasi kejadian hingga ke Bendungan Gerak Babat, Lamongan, yang berjarak 15 km jadi lokasi kejadian.
“Jadi kemarin ada data yang dobel atas nama Abdullah Dimiati, panggilannya Adim. Dalam catatan, Abdullah Dimiati 1 dan Adim 1. Itu dua nama satu orang. Jadi kami revisi, jumlah yang dapat teridentifikasi saat ini ada 17 orang,” ujarnya.
Ardhian mengungkapkan, penyebab tenggelamnya perahu penyeberangan antara Desa Semabung, Kecamatan Kanor; dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, tersebut disebabkan arus air Bengawan Solo yang terlalu deras. Dia juga memastikan isu-isu yang beredar di masyarakat terkait dengan meninggalnya korban akibat proyek jembatan.
“Saya bisa menyampaikan tidak ada kaitannya dengan kegiatan pengerjaan jembatan. Jadi air cukup deras dan ada 3 sepeda motor di atas perahu itu yang roboh yang diduga jadi pemicu terbaliknya perahu,” kata dia.
Dengan adanya kejadian ini, Ardhian mengimbau kepada seluruh pemilik perahu penyeberangan untuk menyediakan pelampung bagi penumpang yang ingin menaiki perahunya.
“Kami imbau kepada seluruh penambang untuk melaksanakan safety, boleh melakukan penambangan asal penumpangnya menggunakan jaket pelampung,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, tengggelamnya perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo di Tuban gegerkan warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban. Kejadian nahas tersebut sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (03/11/2021).