LUMAJANG, Tugujatim.id – Setelah adanya kecelakaan mikrobus elf nopol N 7646 T yang bertabrakan dengan Kereta Api (KA) Probowangi di Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (19/11/2023) malam, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pentingnya palang pintu dan pejaga pelintasan kereta api.
Selain pentingnya pemasangan palang pintu dan juga pos penjaga di setiap pelintasan kereta api, peringatan dini melalui rambu-rambu lalu lintas juga perlu dilengkapi. “Palang pintu juga merupakan bagian dari Early Warning System (EWS). Kita harus pastikan bersama bahwa kasus-kasus kecelakaan di palang pintu tanpa penjagaan diminimalisir secara masif,” katanya, pada Senin (20/11/2023).
“Kepada bupati/wali kota se-Jatim kami juga meminta untuk bisa melengkapi pelintasan kereta api dengan palang pintu beserta pos dan penjaganya,” sambungnya.
Menurutnya, sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat juga perlu dilakukan untuk menjaga keamanan pelintasan kereta api. “Kepada seluruh elemen masyarakat dan organisasi kemasyarakatan mari bersama-sama turut mengedukasi berlalu lintas yang aman pada masyarakat di sekitar kita,” jelasnya.
Sementara itu, dari data Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, saat ini ada 1.300 pelintasan KA di Jatim dengan rincian 1.135 pelintasan sebidang dan 165 tidak sebidang. Kemudian, untuk palang pintu pada 2023 terbangun 37 unit.
“Ada beberapa daerah di Jatim yang masih banyak memiliki pelintasan kereta api tanpa palang pintu dan penjagaan. Ini menjadi bahan evaluasi kita bersama. Dan penting untuk segera kita tindak lanjuti bersama agar keselamatan berlalu lintas senantiasa terjaga,” pungkasnya.
Kecelakaan mikrobus dan KA Probowangi itu menewaskan 11 orang dan empat orang luka-luka. Berikut daftarnya:
1. Riono (58), warga Babatan, Wiyung, Surabaya
2. Yelis Agustiana (56), warga Dukuh Pakis, Surabaya
3. Gatot Hari Cahyono (55), warga Gubeng Kertajaya, Gubeng Airlangga, Surabaya
4. Nur Muhamad (56), warga Karang Pilang Surabaya
5. Sumarti (56), warga Pakis Tirtosari, Pakis, Sawahan, Surabaya
6. Sri Rahayu, warga Simomulyo Baru, Sukomanunggal, Surabaya
7. Edy Sugianto (57), warga Pakis Gunung, Pakis, Sawahan, Surabaya
8. Titik Ristianti (55), warga Putat Jaya C Timur, Putat Jaya, Surabaya
9. Suyono (54), warga Wonorejo, Manukan Kulon, Tandes, Surabaya
10.Soekarnoto (56), warga Putat Jaya C Timur, Putat Jaya, Surabaya
11. Maria Ana (58), warga Banyu Urip Wetan, Putat Jaya, Sawahan, Surabaya
Empat orang luka berat yang masih dirawat di RSUD dr Hariyoto Lumajang:
1. Warsito (60), warga Banyu Urip Wetan, Sawahan, Surabaya
2. Bayu Trinanto (58) warga Kembang Kuning Kulon, Sawahan, Surabaya
3. Ardhika (57), warga Perumahan Grand Hasanah, Surabaya
4. Inisial A (4), cucu Sri Rahayu, warga Simomulyo Baru, Sukomanunggal, Surabaya
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti