MALANG, Tugujatim.id – Ada 218 bencana di Kabupaten Malang, Jawa Timur, sepanjang 2022. Bencana yang terdata itu adalah angin kencang, banjir, dan tanah longsor.
Apabila bencana pohon tumbang dan gempa bumi turut didata, maka terdapat 294 kejadian bencana di Kabupaten Malang. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan jumlah bencana di 2021, yaitu 267 kejadian. Ini belum termasuk bencana kebakaran dan COVID-19.
Setiap tahunnya, tanah longsor mendominasi kejadian bencana di Kabupaten Malang. Di 2022, terdapat 132 kejadian tanah longsor, sementara di 2021 terjadi 117 tanah longsor.
Kejadian tanah longsor ini sempat memakan korban. Seorang ojek bambu, Ahmad Amin (29) ditemukan tertimbun tanah longsor di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan bahwa tanah longsor paling banyak terjadi pada Oktober 2022. Di bulan tersebut, tercatat 65 kejadian tanah longsor.
“Pada bulan Oktober 2022 juga banyak terjadi banjir di Kabupaten Malang. Di bulan itu, ada 21 kejadian banjir di beberapa kecamatan,” ujar Sadono, belum lama ini.
Oktober menjadi bulan dengan bencana terbanyak di tahun 2022, yaitu mencapai 88 kejadian. “Di bulan November, jumlah bencana menurun hingga setengah, yaitu 42 kejadian,” kata Sadono.
Kejadian-kejadian bencana di 2022 ini didominasi bencana hidrometeorologi. Sadono mengatakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memberikan edaran dan peringatan dini terkait cuaca ekstrem.
“Sesuai edaran BMKG, memang musim penghujan di tahun 2022 maju lebih cepat dan juga ada La Nina. Termasuk ada peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu ini. Kemudian wilayah Kabupaten Malang juga memiliki potensi terhadap ancaman bencana hidrometeorologi,” pungkasnya.