148 Desa di Kabupaten Pasuruan Dapat Bantuan Keuangan Khusus

Total Rp22,61 Miliar

pasuruan tugu jatim
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menyosialisasikan bantuan keuangan khusus (BKK) kepada perwakilam kepala desa. Fpto: dok Pemkab Pasuruan

PASURUAN, Tugujatim.id Pemkab Pasuruan kembali menyalurkan bantuan keuangan khusus (BKK) untuk desa-desa di 2023. Tahun ini, sebanyak 148 desa di 24 kecamatan direncanakan menerima BKK senilai total Rp22,61 miliar.

Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menyatakan bahwa BKK ini diberikan untuk berbagai macam keperluam pembangunan desa. Di antaranya untuk pembangunan atau rehab kantor desa, pembangunan pos kamling, gapura, hingga pengadaan tanah makam dan pagar makam.

“Bantuan BKK ini dalam bentuk uang dan bersumber dari APBD Kabupaten Pasuruan tahun 2023 untuk pembangunan desa,” ujar Gus Irsyad, sapaan akrabnya, pada Sabtu (18/3/2023).

Gus Irsyad mengingatkan agar para kades betul-betul menggunakan anggaran sesuai aturan dan ketentuan, termasuk melengkapi segala keperluan administrasi laporan berbagai alokasi pembangunan desa. Pasalnya, total dana yang dikucurkan cukup besar.

“Saya tidak ingin ada kades yang berurusan dengan hukum lantaran menyalahgunakan bantuan tersebut untuk kepentingan pribadi. Yang paling dasar adalah tahu aturan. Dipelajari syarat administrasinya apa saja. Kemudian langsung dilengkapi secepatnya,” pesannya.

Untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan, Gus Irsyad meminta seluruh camat bersama timnya untuk ikut melakukan pengawasan dan evaluasi. Mulai dari verifikasi berkas pengajuan permohonan bantuan hingga pencairan dan laporan pertanggungjawaban selesai.

“Saya minta camat membantu para kades supaya jalurnya selalu benar. Lakukan verifikasi sampai evaluasi agar bantuan tepat sasaran,” imbuhnya.

Meski begitu, tidak semua desa di Kabupaten Pasuruan yang mendapatkan alokasi BKK. Ada sebanyak 193 desa yang tidak masuk daftar penerima BKK.

Untuk desa yang belum mendapat bantuan, Gus Irsyad berharap kepala desa dapat memaksimalkan pengelolaan sumber pendapatan lainnya yang sah. “Harapan saya desa punya inisiatif memaksimalkan sumber pendapatan lain yang sah dan bisa mendorong desa agar lebih berdaya,” pungkasnya.