MALANG, Tugujatim.id – Kolaborasi apik tercipta dari dua prodi Unikama untuk melahirkan alumni yang berdaya saing tinggi lewat kegiatan bertema “Expo English Fun Learning with Edu Game”. Kolaborasi ini dilakukan Program Studi (Prodi) Teknik Informatika dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Dua prodi Unikama ini akhirnya berhasil menciptakan 12 game edukasi. Seperti apa tantangannya?
Inovasi dua prodi Unikama ini berbasis teknologi. Mereka mengusung game sebagai objeknya. Selain mewujudkan penggunaan teknologi, mereka juga ingin berkontribusi pada dunia pendidikan lewat teknologi.
“Kolaborasi pertama Prodi Teknik Informatika dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini berhasil menciptakan 12 education game yang akan ditampilkan di sini (expo, red),” ujar koordinator juga dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Octavia Widiastuti MPd pada Rabu (18/01/2023).

Octavia menjelaskan, expo ini bagian dari final project mahasiswa dalam menempuh ujian akhir semester (UAS).
“Tujuannya mahasiswa dua prodi Unikama tidak hanya mengerjakan soal di kertas, tapi menciptakan produk dan karya digital yang bisa dinikmati semua orang. Salah satunya bisa di-download melalui PlayStore,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Prodi Teknik Informatika Moh. Ahsan SKom MT menambahkan, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang membuat konten dalam game tersebut. Untuk mahasiswa Prodi Teknik Informatika yang menciptakan teknologi permainannya.
“Konsepnya berasal dari mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris, developernya dari mahasiswa Teknik Informatika,” katanya.

Dia menambahkan, proses pembuatan game dua prodi Unikama ini dilakukan sebulan. Meski demikian, kedua prodi tetap berupaya untuk menghasilkan karya digital yang terbaik.
“Kendalanya karena terlalu mepet ya waktunya, kami agendakan kolaborasi ini sebulan. Tapi, tetap kami upayakan secara maksimal,” terangnya.
Untuk fitur dan materi yang ada pada game itu di antaranya mencakup materi dasar bahasa Inggris. Mulai dari vocabulary, listening, speaking, and reading. Pembuatan desain tampilan tidak hanya dikemas lebih menarik, tapi juga bisa mengasah otak. Apalagi pembuatan game edukasi ini menyasar pengguna anak usia dini.
Kolaborasi dua prodi Unikama ini, membuat Kepala Laboratorium Unikama Amak Yunus EP SKom Mkom berharap inovasi ini nanti diperluas dan merambah ke materi pendidikan lainnya.
“Semoga game ini bisa dinikmati semua bidang pendidikan. Berharap bisa melekat di bidang mana pun karena kolaborasi ini sangat kami rasakan manfaatnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Dr Teguh Sulistyo MPd menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dua prodi Unikama ini.
“Kami harus memupuk dan menjadikan kolaborasi ini agenda tahunan. Sebab, mahasiswa akan dianggap lebih berprestasi kalau mereka memiliki suatu produksi seperti ini (edu game),” paparnya.
Dia melanjutkan, tuntutan dan tantangan lulusan di abad 21 yang diharuskan memiliki formula 4C yakni critical thinking, creativity, communication, dan collaboration.
“Ada empat pilar pendidikan yang digagas Unesco. Maka hari ini dengan perasaan bangga, saya harapkan kami sampaikan pada asesor lapangan pada waktu akreditasi bahwa mahasiswa Unikama adalah mahasiswa yang bisa dibanggakan,” ujarnya. (adv)