PASURUAN, Tugujatim.id – Sampah di lautan masih jadi persoalan lingkungan yang belum terselesaikan di Kabupaten Pasuruan. Tercatat sebanyak 200 ton sampah mencemari perairan laut di Pasuruan. Untuk menanggulanginya, pemerintah setempat mengajak para nelayan melakukan bersih-bersih pantai.
Melalui program Stopping the Tap on Ocean Plastic (STOP), Pemkab Pasuruan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Lekok Asri melaksanakan kegiatan Beach Clean Up.
Selama 10 hari, nelayan bersama para pemerhati lingkungan dan petugas DLH membersihkan sepanjang garis pantai di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lekok hingga Rabu (22/12/2021).
Program Manajer Project STOP, Lintong Manik, menjelaskan jika sejak tahun 2020, Pemkab Pasuruan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah menyediakan layanan pengolahan sampah untuk 113,000 warga di Kecamatan Lekok dan Nguling, Kabupaten Pasuruan.
“Kami sudah membersihkan hingga mencapai wilayah 2,200 meter persegi di sepanjang area pesisir di tempat bermukim para nelayan dari Desa Jatirejo dan pengelola tambak di Lekok. Sekitar 200 ton sampah termasuk 68,6 ton sampah plastik berhasil dikumpulkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Heru Farianto, mengakui jika sampai saat ini memang kesadaran lingkungan masyarakat masih rendah. Sehingga masih banyak sampah rumah tangga ditemukan mengambang di permukaan air laut. Bahkan ada yang mengendap hingga di dasar samudra.
“Alhamdulillah, kita bisa kembali melaksanakan gerakan bersih-bersih pantai di Lekok. Karena sampai sekarang, memang masih banyak sampah sengaja dibuang ke laut. Padahal laut bukanlah tempat sampah, tetapi habitat bagi tempat hidup para ikan dan semua makhluk laut lainnya,” ujarnya.
Nantinya sampah-sampah dari laut itu akan dikumpulkan ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) 3R yang dibangun sejak 2020, untuk selanjutnya dipisahkan dan mana yang bisa didaur ulang.
“Selain membangun TPS 3R, kami juga menyediakan tempat sampah 3R di setiap rumah warga. Harapannya satu, yakni agar warga bisa sadar membuang sampah pada tempatnya,” imbuhnya.
Berdasarkan data DLH Kabupaten Pasuruan, setiap harinya jumlah sampah dari masyarakat mampu mencapai 1330 Ton dari total 1,9 juta penduduk.