PASURUAN, Tugujatim.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menanggapi insiden tewasnya tiga petani akibat tertimbun tanah longsor di Dusun Keduwung, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan bahwa bencana longsor di lahan Perhutani KRPH Cukurguling BKPH Tosari di Dusun Keduwung itu dipicu oleh faktor cuaca ekstrem yang tidak menentu. Di mana beberapa hari terakhir kondisi cuaca dan udara cenderung panas. Namun tiba-tiba, cuaca berubah menjadi hujan deras di wilayah Kecamatan Puspo hingga berakibat longsor.
“Saya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem,” ujar Gus Irsyad, sapaan akrabnya, pada Sabtu (29/4/2023).
Gus Irsyad menginstruksikan para camat untuk memantau dan menyampaikan pesan kepada warganya agar mewaspadai segala potensi bencana yang ada, terutama warga yang tinggal dan beraktivitas di lereng pegunungan yang tinggi dan terjal.
“Terlebih lagi ada hujan, diimbau tidak melakukan penanaman supaya bisa meminimalisir terjadinya apapun. Belum lagi kalau tanahnya gembur dan kurang tegakannya jadi bahaya,” ucapnya.
Gus Irsyad juga menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya tiga petani yang masih satu keluarga akibat longsor di Dusun Keduwung.
Pemkab Pasuruan akan memberikan santunan bagi masing-masing keluarga korban. Di mana untuk satu korban diberikan santunan senilai Rp10 juta.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, saya ikut berduka dengan kejadian yang menimpa tiga warga Puspo. Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Di sisi lain, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan bahwa hingga saat ini, pihaknya bersama relawan masih membersihkan material longsor.
Sementara waktu warga dilarang bercocok tanam atau beraktifitas lain di pinggir lereng demi mewaspadai longsor susulan. “Karena itu ladang perkebunan warga jadi kami masih upayakan dibersihkan. Warga diimbau tidak mendekati lokasi kejadian,” pungkasnya.
Sebelumnya, tiga petani yang masih satu keluarga tewas tertimbun longsor saat menanam kentang di lahan Perhutani KRPH Cukurguling BKPH Tosari, di Dusun Keduwung, pada Jumat (28/4/2023) sore.
Tiga petani itu adalah Ngatimun (50), anaknya Agus Kuprit (30), dan juga cucunya Ravianto (15). Ketiganya berhasil dievakuasi dan jenazahnya dikebumikan di pemakaman desa setempat.