MALANG, Tugujatim.id – Indonesia memiliki sastrawan yang membanggakan hingga namanya mendunia. Bahkan, lewat karya-karyanya, seperti puisi, novel, prosa, dan lain-lainnya, begitu menginspirasi masyarakat di negeri ini hingga luar negeri. Siapa sajakah sastrawan Indonesia ini?
1. Ahmad Tohari
Sastrawan Indonesia ini lahir pada 13 Juli 1948. Nama Ahmad Tohari dikenal setelah menulis novel berjudul Ronggeng Dukuh Paruh. Yaitu mengangkat sosok penari ronggeng bernama Srintil. Karyanya ini menarik perhatian di kalangan pembaca
Karena itu, banyak yang menerjemahkan novel karya Ahmad Tohari ke dalam beberapa bahasa seperti Mandarin, Inggris, Jerman, dan Belanda. Atas karya-karyanya, Ahmad Tohari menerima penghargaan SEA Write Award dan Sastra ASEAN pada 1995. Dia juga mendapatkan penghargaan lagi pada 2007 dari Rancage.
2. Pramoedya Ananta Toer
Sastrawan yang sangat terkenal di dalam negeri maupun luar negeri ini lahir pada 6 Februari 1925. Dia dikenal sebagai penulis yang sangat produktif dalam sejarah Sastra Indonesia.
Pramoedya dikenal sebagai masternya karya sastra di Indonesia. Hal ini terbukti dengan 50 karya tulis yang diterjemahkan ke dalam 41 bahasa asing.
Perjalanannya memang tidak begitu mulus dengan apa yang dia tulis. Sebab, dia sering mengkritik zaman rezim Orde Baru lewat karya tulisnya. Dia pernah masuk jeruji besi selama 14 tahun tanpa adanya proses pengadilan.
Pramoedya dikenal di mancanegara sebagai orang yang sangat berkontribusi dalam dunia karya sastra, tak heran bila dia menyabet banyak penghargaan. Di antaranya, dari Ramon Magsaysay Award, UNESCO Madanjeer Singh Prize, Doctor of Humane Letter, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
3. Taufiq Ismail
Penyair atau sastrawan Indonesia yang lahir pada 25 Juni 1935 ini merupakan putra dari seorang ulama dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Cita-citanya sebagai sastrawan tertanam ketika dia duduk di bangku SMA. Karena itu, dia sangat mahir dalam menyairkan karya sastranya.
Taufiq Ismail dianggap sebagai pionir sastra di era 66-an. Karya sastranya di antaranya, Malu (aku) jadi orang Indonesia, Tirani dan Banteng, Debu diatas debu, dan masih banyak lagi karya dari sang penyair ulung ini
Karya Taufiq Ismail bahkan sampai diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dan Inggris. Bahkan, dia sering mendapat penghargaan dari sejumlah negara seperti Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand (1994), Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993).
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim