MALANG, Tugujatim.id – SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo Malang, Jawa Timur, melepas 395 siswa dalam Purna Wiyata ke-XV yang digelar pada Sabtu (3/6/2023).
Pelaksanaan purna wiyata ini dihadiri oleh semua siswa yang diwisuda, wali siswa, serta segenap keluarga besar SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo.
Para siswa yang diwisuda ini berasal dari enam jurusan, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Asisten Keperawatan, Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.

Para siswa yang berprestasi juga mendapat apresiasi dari sekolah. Tiga lulusan terbaik dipanggil ke atas panggung bersama orang tua untuk mendapatkan apresiasi langsung dari Kepala SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo, Abdul Mujib Syadzili.
Tiga lulusan terbaik itu adalah Intan Nuraini dari jurusan Asisten Keperawatan, Siti Aisatu Khilmiyah dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, serta Putri Winda Pertiwi dari jurusan Asisten Keperawatan.

Tak ketinggalan, dua orang siswa yang berhasil menyabet juara di ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Provinsi Jawa Timur juga mendapat apresiasi dari sekolah.
Mereka adalah Faisal Mudrik dan Hadiono yang meraih juara dua di kategori Landscape and Gardening serta Intan Nuraini yang meraih juara dua di kategori Health and Social Care.

Abdul Mujib Syadzili menyampaikan bahwa prestasi yang ditorehkan para siswa tak hanya berhenti di tingkat Kabupaten Malang. Mereka ternyata bisa berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur, bahkan nasional.
“Anak-anakku adalah anak hebat. Tidak hanya cukup berprestasi di Kabupaten Malang, kalian mampu berkiprah di tingkat Jawa Timur. Kemarin juga ada dua orang yang meraih medali emas dalam acara Porseni yang diselenggarakan oleh PBNU,” kata Mujib.
Ia berharap para lulusan SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo bisa lanjut bekerja sesuai bidang keahlian masing-masing, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha.
Khusus kepada lulusan yang membuka usaha sendiri, Mujib mengatakan bahwa pihak sekolah siap menjadi “ayah asuh” yang akan membantu mereka jika ada kesulitan. “Teruslah berkomunikasi dengan sekolah ini. Kalian kesulitan apa pun, sekolah akan berusaha berikhtiar membantu kalian,” pungkasnya.(ads)