MALANG, Tugujatim.id – Empat mahasiswa TI Unikama berhasil membuat inovasi terbarukan. Melalui program Riset Keilmuan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), mereka berhasil menciptakan aplikasi monitoring sistem irigasi pertanian.
Mahasiswa TI Unikama itu adalah Alfa Wahyu Budianto, Rizki Putra Utama Endriansyah, Muhammad Ferrari Firmansyah, dan Ahmad Syamsudin. Mereka didampingi dosen pembimbing lapangan yaitu Kurriawan Budi Pranata MSi.
Tentunya, inovasi aplikasi monitoring sistem irigasi pertanian ini disusun sambil menjalankan program magang keilmuan bidang energi terbarukan di PT Inovasi Teknologi Desa selama empat bulan.
Kurriawan pun menyampaikan, program magang ini fokus pada bidang energi terbarukan. Dia melanjutkan, sektor implementasi penggunaan baterai pada panel sel surya untuk menunjang sistem irigasi pertanian yang secara umum disebut hydrosol.
“Lokasi project hydrosol ini diterapkan pada lahan pertanian jagung di wilayah Kepanjen seluas satu hektare. Magang ini diperuntukan bagi mahasiswa semester lima dan tujuh yang mengarah pada percepatan lulusan sebagai triger tema skripsi mahasiswa yang berdampak pada karya skripsi yang relevan dengan DUDI,” tuturnya.
Selama empat bulan, mahasiswa juga dibimbing secara intensif oleh Fauzan Azhiman selaku direktur PT Inovasi Teknologi Desa. Tujuannya untuk menciptakan inovasi karya berupa aplikasi monitoring sistem daya kelistrikan panel surya secara real time dengan menerakan konsep IoT. Jadi, tidak hanya jago dalam membuat aplikasi inovasi karya, mahasiswa juga dituntut menulis dan melaporkan hasil karya dalam suatu jurnal terakreditasi.
Karena itu, karya yang diciptakan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Apalagi program magang riset keilmuan ini memiliki dampak dan manfaat yang sangat besar pada Learning Outcome Perguruan Tinggi.
Termasuk sebagai pemicu percepatan kualitas lulusan melalui konversi SKS, penentuan ide tema skripsi, dan literasi ilmiah. Manfaat bagi dosen sebagai hilirisasi keilmuan yang relevan dengan permasalahan dunia industri.
Untuk diketahui, sebelumnya untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi dan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dengan dunia kerja, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia mencanangkan Kebijakan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM). Melalui implementasi Program Riset Keilmuan LPDP ini diharapkan dapat menyukseskan kebijakan itu.
Selain meningkatkan kualitas lulusan, kualitas dosen, kualitas kurikulum pembelajaran, program ini diharapkan mampu meningkatkan mutu relevansi pendidikan tinggi dalam dunia usaha dan industri (DUDI) agar dapat berkontribusi nyata dalam daya saing bangsa.