TUBAN, Tugujatim.id – Beberapa hari yang lalu, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, melaporkan 4 ekor sapi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten setempat positif terjangkit virus PMK. Diduga 4 kasus ini berawal dari dua ekor sapi yang dibeli dari Tuban.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPP) Tuban Pipin Diah Larasati menampik jika penularan virus PMK yang ada di Rembang dari Pasar Hewan Tuban. Pipin, sapaan akrabnya, mengatakan, sepanjang pengamatannya di pasar hewan sampai saat ini tidak ditemukan sapi yang terjangkit virus PMK.
Dia melanjutkan, tapi karena masa inkubasi penyakit ini 1-14 hari. Bisa jadi sapi itu kemudian menampakkan gejala setelah beberapa hari.
“Jadi, kami tidak bisa mengatakan sapi yang dibeli itu sudah sakit dari Tuban,” kata Pipin kepada Tugu Jatim lewat pesan singkatnya pada Selasa (17/05/2022).
Banyak faktor yang bisa jadi penyebab, Pipin melanjutkan, karena tidak bisa mendiagnosis sapi terjangkit virus PMK tanpa hasil uji laboratorium. Karena agen penularan bisa dari alat angkut, orang yang kontak dengan sapi, hingga antar sapi. Selain itu, di beberapa kabupaten di Jateng juga sudah ada yang terkonfirmasi positif.
“Tetap dilakukan uji lab dulu, baru bisa menyimpulkan terjangkit wabah PMK atau tidaknya,” terangnya.
Untuk antisipasi penyebarannya, dinas memperketat pengawasan atau pemeriksaan kesehatan di pasar hewan bekerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya dekontaminasi yakni menghilangkan virus dengan desinfeksi alat angkut, sapi, orang yang akan masuk pasar, di dalam maupun saat akan keluar pasar.
“Kami perketat lintas hewan ternak sambil menunggu hasil lab uji sampel untuk menentukan langkah selanjutnya,” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim