SURABAYA, Tugujatim.id – Kecelakaan yang melibatkan KA Turangga relasi Surabaya-Bandung dengan KA Commuter Line Baraya di Cicalengka Bandung, Jumat pagi (05/01/2024), meninggalkan duka mendalam.
Tabrakan “adu banteng” dua kereta ini terjadi sekitar pukul 06.03 WIB di lintar Cicalengka-Haurpugur KM 181+700, Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, atau sekitar 800 meter sebelum Stasiun Cicalengka.
Berikut Fakta-Fakta Seputar Kecelakaan KA Turangga dan KA Commuter Line Baraya:
1. Kronologi
VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus mengungkapkan keduanya sama-sama melintas di jalur KM 181. KA Turangga Relasi Surabaya Gubeng menuju tujuan stasiun akhir Bandung. Sedangkan KA Commuter Line Baraya melintas dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.
Baca Juga: Ngeri! Terapis Pijat di Sawojajar Malang Diduga Memutilasi Pasiennya asal Surabaya
“KA Turangga jalan dari arah Cicalengka, KA Bandung Raya meluncur dari Haurpugur. Keduanya tabrakan di lintar KM 181,” katanya.
Sementara itu, jumlah penumpang yang berada di KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Lokal Baraya 191 orang.
2. 4 Orang Tewas dan 28 Luka-Luka
Atas insiden kecelakaan ini, ada empat orang tewas yakni Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka Julian Dwi Setiono, Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka Ponisan, Pramugara Turangga Andrian, dan Pegawai PAM Enjang Yudi.
Kemudian, dari laporan kepolisian juga disebutkan jika terdapat 28 orang luka-luka yang dievakuasi ke RSUD Cicalengka.
3. Rekayasa Operasional KA Relasi Surabaya-Bandung
Sebelumnya, Humas Daop 8 Surabaya melaporkan jika pihaknya mengubah jalur dua KA relasi Surabaya Gubeng-Bandung. Dua KA dari Daop 8 Surabaya dengan tujuan Bandung yang akan dialihkan perjalanannya melalui jalur Kroya-Purwokerto-Cirebon-Cikampek-Bandung.
Dua kereta tersebut adalah KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong dan KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung.
Selain itu, KA Mutiara Selatan (berangkat 18.00 WIB) dan KA Turangga (berangkat 20.00 WIB) berubah pola operasi perjalanan KA dari Stasiun Kroya menuju arah Purwokerto, Cirebon, Cikampek, dan Bandung.
4. KNKT Bentuk Tim Investigasi
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membentuk tim investigasi untuk mengungkap penyebab kasus kecelekaan kereta api ini.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Laptop HP Core i7 dengan Performa Tinggi 2024, Kinerja Cepat dan Efisien
Mereka adalah Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya W.S Yudishtira, dan Yogi Arisandi (Anggota), Agus Marson (Tenaga Ahli). Kegiatan investigasi ini berlangsung selama 4 hari, terhitung mulai 5-8 Januari 2024.
5. Tim Gabungan Evakuasi Korban dan Gerbong selama 12 Jam
Seperti dalam video yang beredar, bagian gerbong depan kereta keluar dari jalur bahkan terperosok ke area persawahan nyaris miring 190 derajat. Inilah yang menjadi tantangan tim gabungan dalam proses evakuasi.
Kemudian, satu korban yang tewas dengan posisi terjepit gerbong tertutup material membuat proses evakuasi dilakukan secara teliti. Salah satunya dengan menarik gerbong paling belakang agar posisi merenggang.
Kepala Kantor SAR Bandung Hery Marantika dalam satu sumber mengatakan, proses evakuasi korban berlangsung selama 12 jam dari waktu kejadian.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati