MOJOKERTO, Tugujatim.id – Kabupaten Mojokerto sebagai salah satu daerah di Jawa Timur tidak hanya dikenal lewat sejarah atau sektor industri belaka. Namun belakangan, Bumi Majapahit juga dikenal karena kepadatan penduduknya. Terdapat lima kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terbilang tinggi di wilayah ini.
Dari data kependudukan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Mojokerto per bulan Desember 2022 yang didapat oleh Tugu Jatim, Jetis menjadi kecamatan terpadat di Kabupaten Mojokerto. Kecamatan ini memiliki 86.856 penduduk. Jumlah tersebut terbagi dalam dua jenis kelamin, yaitu 44.144 penduduk laki-laki dan 42.712 penduduk perempuan.
Kecamatan terpadat selanjutnya adalah Ngoro. Kecamatan yang dikenal sebagai kawasan industri ini memiliki 84.370 penduduk. Jumlah tersebut terbagi 42.207 penduduk laki-laki dan 42.163 penduduk perempuan.
Kemudian, kecamatan terpadat ketiga adalah Mojosari. Kecamatan yang sempat digadang sebagai pusat pemerintahan ini memiliki total penduduk sejumlah 79.669 penduduk. Jumlah ini terbagi dalam 40.075 penduduk laki-laki dan 39.594 penduduk perempuan.
Pungging muncul sebagai kecamatan terpadat keempat di Kabupaten Mojokerto. Jumlah penduduk Pungging terpaut tujuh penduduk lebih sedikit dari Mojosari, yaitu 79.662 penduduk. Penduduk tersebut tersebar dalam 40.015 penduduk laki-laki dan 39.647 penduduk perempuan.
Kemudian, Puri menjadi kecamatan terpadat kelima di wilayah Kabupaten Mojokerto. Kecamatan ini memiliki total 78.773 penduduk. Total penduduk tersebut terbagi dalam 39.698 penduduk laki-laki dan 39.075 penduduk perempuan.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo membenarkan data di atas. Amat menambahkan, data tersebut berasal dari jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Mojokerto per bulan Desember 2022. “Benar. Data tersebut sesuai dengan bulan Desember 2022,” kata Amat, pada Minggu (14/5/2023).
Amat menambahkan, kepadatan tersebut dikarenakan perpindahan penduduk yang dinamis serta wilayah Kabupaten Mojokerto yang menjadi daerah industri sehingga menarik banyak tenaga kerja. Dan juga faktor kelahiran anak yang naik signifikan turut menyumbang padatnya penduduk di Kabupaten Mojokerto.
“Bisa dikatakan padat karena perpindahan penduduk yang sangat dinamis karena Kabupaten Mojokerto punya daerah industri. Sekaligus sebagai penyangga Kota Surabaya serta jumlah kelahiran anak yang signifikan,” imbuh Amat.