PASURUAN, Tugujatim.id – Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) sudah merebak di Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan hasil laboratorium Pusat Veterinery Farma Surabaya, sebanyak 79 sapi di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan dinyatakan positif.
Meskipun begitu, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menjelaskan bahwa sudah ada 51 sapi yang dinyatakan sembuh.
Sehingga masih tersisa 28 sapi yang masih diisolasi dan dalam pengawasan ketat petugas.
“51 sapi sembuh dan 28 ekor dalam proses penyembuhan,” ujar Gus Irsyad saat dikonfirmasi, Kamis (19/05/2022).
Gus Irsyad menambahka ternak yang terjangkit PMK masih punya peluang kesembuhan apabila ditangani dengan cepat. Menurutnya, angka kematian ternak akibat PMK masih cenderung rendah. Sementara tingkat kesembuhan ternak di Kabupaten Pasuruan cenderung tinggi.
“Buktinya belum ada ternak yang mati. Tingkat kematian PMK ini cuma 1 hingga 5 persen. Kalau kesembuhan ternak yang terjangkit mencapai 70 sampai 75 persen,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Gus Irsyad berupaya mencegah agar tidak sampai terjadi panic selling di kalangan para peternak.
Pasalnya, jika peternak tergesa-gesa dalam menjual sapinya, dikhawatirkan harga jual ternak di pasaran akan anjlok.
“Kalau ada sapi sakit yang gejalanya mengarah PMK, disampaikan saja ke dokter hewan atau ke kantor desa dan kecamatan. Biar segera tertangani,” pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim