MAGETAN, Tugujatim.id – Sebanyak 7 dari 19 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Magetan gagal dirujuk ke RSJ Menur Surabaya pada Jumat (05/11/2021). Alasannya, keluarga 7 ODGJ tersebut belum rela melepas pasien untuk dirujuk.
Wakil Bupati (Wabup) Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengungkapkan hal tersebut saat melepas belasan ODGJ bersama Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jatim dan Tim RSJ Menur di Pendapa Surya Graha.
‘’Rencananya yang kami rujuk ada 19 ODGJ, tapi ada 7 orang yang keluarganya perlu diedukasi lagi,’’ ungkap Nanik.
Dia mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk meyakinkan keluarga pasien agar mau merujuk ODGJ tersebut untuk dirawat. Jadi, proses pemulihan pasien dapat segera dilakukan. Itu juga dilakukan untuk menghindari proses pemasungan pada pasien oleh keluarga.
Menurut Nanik, prevalensi gangguan jiwa di Magetan masih tinggi. Selain itu, ODGJ kerap menjadi masalah sosial yang harus segera ditangani.
‘’Tentu yang kami inginkan kembali memulihkan dan mengembangkan kemampuan ODGJ supaya dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar,’’ terangnya.
Dia menambahkan, rujukan pasien disesuaikan dengan tingkat gangguan jiwa yang diderita. Dari hasil verifikasi yang dilakukan tim terpadu, 11 ODGJ dirujuk ke RSJ Menur dan 1 ODGJ ke UPT Dinsos Provinsi Jatim. Total 19 ODGJ yang terdata berasal dari 13 kecamatan di Magetan.
‘’Tujuh pasien lainnya masih menunggu persetujuan keluarga,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Magetan Hergunadi mengatakan, penanganan ODGJ itu juga menjadi salah satu program prioritas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia menarget Jatim bebas pasung 2023 dengan melakukan penanganan terpadu antara pemerintah kabupaten/kota, rumah sakit jiwa milik pemerintah, dan dinsos sosial.
‘’Sebelumnya sudah dilakukan assessment dan home visit ke kediaman pasien oleh tim terpadu dan didapatkan 19 pasien itu,’’ ucap Hergunadi saat mendampingi Wabup Nanik merujuk pasien di Pendapa Surya Graha.
Dia berharap, usai mendapat perawatan di RSJ Menur, ODGJ kembali sehat dan bisa kembali ke keluarga.
‘’Tentunya dengan pengawasan dari dinas terkait,” ujarnya.