BOJONEGORO, Tugujatim.id – Sebanyak 70 desa di Bojonegoro direncanakan akan dilalui pembangunan jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) sepanjang kurang lebih 116,78 km. Desa-desa tersebut berada di Kecamatan Margomulyo hingga Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Reni Ahiantini mengatakan, rencana pengembangan jaringan jalan Tol Ngaroban merupakan skema pengembangan infrastruktur jalan yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai langkah integrasi sistem jaringan jalan berdasarkan prakiraan potensi pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Selain itu, juga sebagai antisipasi pergerakan barang dan jasa untuk masa yang akan datang di Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Tuban,” tuturnya.
Dia mengatakan, ruas jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) ini akan menghubungkan jalan tol ruas Solo-Ngawi-Kertosono yang sudah beroperasi dan terhubung dengan jalan tol ruas Demak-Pati-Babat dan Babat-Manyar. Nantinya juga terhubung dengan jalan tol eksisting ruas Surabaya-Gresik. Jadi, keberadaan jalan tol ruas Ngaroban akan berfungsi sebagai “jaringan jalan tol penghubung lintas tengah dan utara”.
“Untuk menunjang koridor pergerakan barang dan jasa di sisi tengah dan sisi utara, serta peningkatan kapasitas layanan infrastruktur yang mampu menstimulasi pertumbuhan di wilayah utara hingga timur Pulau Jawa dengan berbagai potensinya. Karena itu, pembangunan jalan Tol Ruas Ngawi–Bojonegoro–Tuban (Ngaroban) akan berperan penting sebagai jalur penghubung antar jalan lintas, baik itu jalan tol maupun jalan non tol,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Kusnandaka Tjatur menyampaikan, Pemkab Bojonegoro bersama Kementerian PUPR telah melakukan konsultasi publik terkait pembangunan jalan tol tersebut yang digelar Selasa (15/02/2022).
“Kami adakan konsultasi publik supaya menerima masukan dari warga atau lingkungan yang terdampak jalan tol. Masukan dari warga tersebut nantinya akan menjadi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Hasil amdal menjadi dasar pembangunan detail engineering design (DED) jalan tol tersebut,” katanya.
Rencananya, pembangunan jalan tol akan dilakukan pada 2023.