Tugujatim.id – Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan duka yang begitu dalam bagi masyarakat Indonesia. Kejadian ini menambah catatan kelam insiden sepak bola di Indonesia selama 5 tahun terakhir. Bagaimana insiden itu terjadi?
Lebih dari 60 orang meninggal akibat kekerasan dan kelalaian pelaksanaan pertandingan sepak bola sejak 1995 hingga 2018. Catatan hitam meninggalnya penonton sepak bola di Indonesia jadi semakin kelam dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 125 penonton pada Sabtu (01/10/2022).
Dalam laga Arema melawan Persebaya yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, penonton yang kecewa karena tim tuan rumah mengalami kekalahan akhirnya masuk ke lapangan. Tak disangka, malapetaka datang ketika polisi menembakkan gas air mata dan membuat penonton sesak napas dan berdesak-desakan keluar stadion.
Sepak Bola Indonesia dan Fanatisme Suporter
Rivalitas tim sepak bola yang berbasis kedaerahan di Indonesia juga diikuti dengan fanatisme pendukung. Tingginya animo masyarakat untuk memdukung tim kesayangannya berujung pada beberapa banyaknya insiden sepak bola di Indonesia.
Dalam riwayat kasus sepak bola Indonesia, gesekan antar suporter kerap terjadi di setiap laga panas. Permusuhan semakin menjadi-jadi kala antar kelompok suporter saling balas dendam melukai lawannya. Namun, beberapa tragedi juga terjadi karena kelalaian polisi dalam mengamankan pertandingan.
Daftar Insiden Sepak Bola di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir di Berbagai Kota:
Catatan kelam insiden sepak bola di Indonesia terus saja bertambah. Rentetan korban meninggal dari kalangan penonton yang terjadi karena berbagai kericuhan dan kelalaian aparat masih terus terulang.
1. 21 Mei 2017
Awal 2017 diwarnai dengan peristiwa tewasnya suporter Persija. Kejadian yang membuat pemuda bernama Agen Astava, 20, ini terjadi setelah laga Persija melawan Bali United di Stadion Patriot usai.
Agen tewas dalam sebuah perkelahian di perempatan lampu merah Cibitung yang berjarak 30 kilometer dari stadion. Pihak berwajib melakukan investigasi atas kejadian yang dianggap sebagai bentuk pidana murni atau pembunuhan.
2. 22 Juli 2017
Insiden pada 2017 berlanjut dengan kejadian tewasnya seorang suporter Persib Bandung bernama Ricko Andrean Maulana. Dia menjadi korban salah sasaran dalam kejadian pengeroyokan di Stadion Bandung Lautan Api dalam laga Persib melawan Persija Jakarta.
3. 13 April 2018
Kasus sepak bola Indonesia pada 2018 diawali dengan tewasnya seorang suporter Persebaya bernama Micko Pratama. Dia dan rombongan Bonek lainnya mengalami pengeroyokan saat melintas di depan Pasar Kleco, Kota Solo. Bentrokan tak terhindarkan. Micko tewas karena truk yang ditumpanginya dilempari batu.
Bonek Mania, julukan suporter Persebaya, tersebut berniat pulang setelah usai menonton pertandingan Persebaya di Stadion Sultan Agung, Bantul. Dalam pertandingan itu, Persebaya menang 4-1 atas PS Tira dalam pekan keempat kompetisi Liga 1 2018.
4. 18 April 2018
Insiden pada April 2018 kemudian berlanjut dengan peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Dalam laga antara Arema melawan Persib, para penonton yang kecewa dengan hasil seri berusaha masuk ke lapangan. Aparat berusaha mengendalikan massa dengan menembakkan gas air mata.
Alih-alih menenangkan penonton, 9 tembakan gas air mata malah membuat penonton panik. Mereka akhirnya berdesakan keluar melalui Gate 10 stadion sehingga membuat 214 orang terluka dan harus mendapatkan perawatan. Ada 1 korban meninggal dunia atas nama Dhimas Duha Romli.
5. 27 Juli 2018
Kejadian tragis selanjutnya terjadi pada 27 Juli 2018. Laga Liga 2 yang mempertemukan PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman di Stadion Sultan Agung Bantul tersebut akhirnya berakhir dengan bentrokan antar suporter. Dalam kejadian tersebut, puluhan orang mengalami luka-luka.
Sedangkan korban meninggal ialah seorang anak usia 16 tahun bernama Iqbal. Warga Desa Timbulharjo, Kabupaten Bantul, ini mengembuskan napas terakhirnya di RS Permata Pleret. Korban yang ternyata anak anggota polisi setempat itu mengalami luka lebam dan luka dalam.
6. 23 September 2018
Insiden yang juga pernah menjadi sorotan publik ialah meninggalnya Haringga Sirla, seorang suporter Persija Jakarta pada 23 September 2019. Haringga tewas setelah mengalami penganiayaan karena nekat pergi menonton pertandingan ke Stadion Bandung Lautan Api.
Dalam lanjutan laga Liga 1 tersebut, Persija berhadapan dengan salah satu musuh bebuyutannya yaitu Persib Bandung. Riwayat ketidakakuran kedua kelompok suporter dari masing-masing klub membuat laga antar keduanya kerap diwarnai aksi kericuhan seperti yang menimpa Haringga.
7. 17 Juni 2022
Animo masyarakat Indonesia untuk menonton dan memberikan dukungan pada tim kesayangan mereka memang sangat luar biasa. Apalagi setelah pandemi usai dan pertandingan sepak bola telah diperbolehkan. Namun, kejadian nahas terjadi pada gelaran Piala Presiden 2022.
Laga antara Persib Bandung yang berhadapan dengan Persebaya Surabaya menjadi awal yang kelam dengan meninggalnya suporter Persib. Dua pendukung Persib tersebut bernama Asep Ahmad Solihin dan Sofian Yusuf. Keduanya meninggal dunia setelah jatuh karena berdesak-desakan masuk ke stadion.
8. 1 Oktober 2022
Duka mendalam masih menyelimuti warga Malang yang harus menerima kenyataan bahwa 125 Aremania dan Aremanita meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dalam laga derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema dan Persebaya tersebut, tuan rumah kalah 2-3.
Penonton yang kecewa akhirnya mulai masuk ke area lapangan. Aparat keamanan berusaha menghadang dan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Karena panik, penonton lalu berdesakan keluar dari stadion sehingga banyak yang terinjak dan sesak napas.
Insiden sepak bola di Indonesia ini langsung mendapat sorotan dari insan sepak bola sedunia. Ucapan duka cita tak hanya datang dari pemain luar negeri, klub ternama beberapa liga dunia, tapi juga datang dari presiden FIFA. Untuk menunjukkan rasa duka, beberapa pertandingan liga internasional diawali dengan mengheningkan cipta.