TUBAN, Tugujatim.id – Sebanyak 99 warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, di sekitar Terminal BBM Pertamax di Tuban terpapar gas yang diduga berasal dari luberan tangki BBM Pertamax. Akibat tangki terminal BBM meluber, beberapa warga mengalami gejala sesak napas, pusing, dan mual pada Senin (10/06/2024).
Warga yang terdampak telah mendapatkan perawatan medis darurat di fasilitas kesehatan setempat.
Menanggapi hal tersebut, Area Manager Comm, Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi menyampaikan, kemarin seluruh warga yang memeriksakan diri ke Puskesmas Jenu sudah kembali pulang ke rumahnya masing-masing.
“Satu warga yang dirujuk dari Puskesmas Jenu ke RS NU Tuban (karena ada komorbid penyakit asma, red) berdasarkan hasil pemantauan medis Selasa (11/06/2024) diperbolehkan pulang,” ujar Ahad.
Sedangkan permintaan warga maupun kades Tasikharjo, berharap ada kompensasi dari perusahaan dan peningkatkan safety serta memberikan edukasi penyelamatan terjadi peristiwa serupa. Termasuk pemasangan sirene tanda bahaya agar warga bisa mendapatkan peringatan dini.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kepala desa. Termasuk apresiasi atas keterlibatan aktif perangkat desa dan warga dalam simulasi keadaan darurat yang sebelumnya sudah kami selenggarakan.
“Perbaikan dan peningkatan sarpras terkait aspek safety juga akan menjadi pertimbangan utama dalam menjalankan operasi,” ujarnya.
Selain itu, warga juga menginginkan ada pemeriksaan berkala. Pihaknya menjawab juga akan terus berkoordinasi dengan Puskesmas Jenu terkait perkembangan kondisi warga.
Untuk diketahui, insiden bau menyengat tiba-tiba tercium pada Senin (10/06/2024), sekira pukul 2 dini hari, oleh masyarakat Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Masyarakat panik dan mengungsi ke tempat lebih aman. Mereka berlarian meninggalkan rumah menuju ke tempat pengungsian untuk menyelamatkan diri.
PT Pertamina lewat Manager TBBM Adriansyah mengatakan, bau yang menyengat berasal dari kebocoran tangki TBBM.
“Bau tersebut nggak bahaya, namun memang beberapa yang mencium bisa pusing atau mual,” jelasnya.
Dia meneruskan, range paparan vapor rilis di luar perusahaan sekitar 200 meter akibat kebocoran BBM tersebut. Sehingga, sesuai kesepakatan rapat bersama dengan BPBD dan pihak terkait, seluruh area dikosongkan dan tidak ada aktivitas warga serta sekolah di liburkan.
Tidak berselang lama, dilakukan penyisiran oleh petugas dengan menggunakan gas detektor. Pukul 10.00 WIB, secara keseluruhan area seluruh area yang berjarak 200 meter dari lokasi tangki Terminal BBM Tuban dinyatakan aman. Warga pun bisa beraktivitas normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati