Tugujatim.id – Provinsi Papua Tengah kini menjadi provinsi baru di Papua. Provinsi ini merupakan salah satu dari tiga provinsi baru yang diresmikan oleh Mendagri, Tito Karnavian.
Provinsi Papua Tengah menjadi salah satu dari tiga provinsi baru di Papua yang diresmikan Pemerintah pada Jumat (11/11/2022) di Jakarta. Selain Papua Tengah, juga terdapat Provinsi Papua Selatan dan Papua Pegunungan.
Peresmian Papua Tengah tak lepas dari persetujuan DPR dan Pemerintah hingga terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah . UU ini berlandaskan pada pasal 76 UU No 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua atas UU No 21 Tahun 2021 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.

Foto: Tangkapan layar Youtube Kemendagri
Kondisi Geografis dan Pembagian Wilayah Provinsi Papua Tengah
Kabupaten yang kemudian bergabung dengan Provinsi Papua Tengah sebagian besar merupakan bagian dari Provinsi Papua. Daftar kabupaten yang tergabung yakni Kabupaten Nabire, Puncak Jaya, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai. Nabire kemudian dipilih menjadi ibukota Papua Tengah.
Papua Tengah berbatasan dengan Kabupaten Waropen dan Memberamo Raya di sisi utara. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lanny Jaya, Nduga, Tolikara, dan Asmat. Adapun wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kaimana dan Teluk Wondama di Papua Barat.
Provinsi Papua Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak pulau. Sebanyak 44 pulau berada di Kabupaten Nabire, sedankan lima pulau lainnya tergabung di wilayah Kabupaten Mimika.
Kondisi geografis Provinsi Papua Tengah juga beragam, mulai dari deretan pegunungan, wilayah hutan hingga sungai dan rawa. Provinsi baru ini juga memiliki garis pantai yang ada di puluhan pulau.
Potensi Provinsi Papua Tengah
Siapa yang tak kenal dengan PT Freeport? Perusahaan penambang emas luar negeri tersebut telah beroperasi di wilayah Papua Tengah berpuluh tahun lamanya. Tambang emas Grasberg memiliki kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia karena kini telah diakuisisi oleh pemerintah.
Selain tambang emas, wilayah yang berbatasan dengan Taman Nasional Burung Cendrawasih ini, juga dikenal karena memiliki salah satu puncak tertinggi di dunia, yakni Pegunungan Jawawijaya. Potensi wisata berupa pegunungan, pantai, dan terumbu karang tak hanya diminati pengunjung domestik, namun juga turis mancanegara.
Papua Tengah dulunya dihuni oleh suku pedalaman yakni Suku Moni dan Amungme. Hingga kini suku tersebut masih mempertahankan keaslian dan gaya hidup tradisionalnya. Selain itu, juga terdapat Suku Momoro yang hidup di area rawa, sungai, dan pantai.
Wilayah Papua Tengah tercatat beberapa kali mencoba melakukan pemekaran walau belum disetujui pemerintah pusat. Isu pemekaran sempat mengemuka pada tahun 2000 dan 2003. Hal ini membuat masyarakat terpecah menjadi dua kubu baik yang menolak atau mendukung.
Profil Gubernur Pertama Papua Tengah, Ribka Haluk
Selain meresmikan Provinsi Tengah, Tito Karnavian juga mengumumkan Ribka Haluk menjadi Gubernur Papua Tengah yang pertama. Perempuan kelahiran Piramid, 10 Januari 1971 ini, sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Mappi (2017) dan Kabupaten Yalimo (2021).
Karirnya di bidang pemerintahan dimulai saat ia menjadi Kasubdin Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Jayawijaya pada 2001. Karirnya terus menanjak hingga menjadi Kepala Dinas (Kadis) Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir (2013) dan Kadis Sosial dan Pemukiman (2014) Provinsi Papua.
Ribka Haluk pernah menempuh pendidikan sarjana di Universitas Cendrawasih. Ia kemudian melanjutkan pendidikan magister di Ilmu Administrasi Universitas Garut. Setelah pulang ke Papua, ia akhirnya meraih gelar doktor bidang Ilmu Manajemen di Universitas Cendrawasih.
Provinsi Papua Tengah memang patut menjadi salah satu prioritas pengembangan nasional karena memiliki potensi di bidang pariwisata maupun kekayaan alam. Hal ini tentu akan berkontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat asli Papua maupun Indonesia.