MALANG, Tugujatim.id – Akibat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) keracunan massal saat kemah di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa pagi (07/02/2023), kegiatan dibubarkan lebih awal. Sebab, korban mahasiswa UB keracunan massal ini ada sekitar 360 orang saat menjalankan kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-43.
Padahal, mereka harus menggelar kemah pada Senin-Kamis (06-09/02/2023). Akibat insiden mahasiswa UB keracunan massal, mereka terpaksa menghentikan kegiatan pada Selasa (07/02/2023).
“Kami mempertimbangkan kondisi cuaca dan keadaan. Akhirnya ada evaluasi panitia dan pimpinan fakultas sehingga diputuskan untuk menyelesaikan kegiatan KKM ke-43 lebih cepat dari jadwal semula,” ujar Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FT UB Adharul Muttaqin melalui siaran pers pada Selasa malam (07/02/2023).
Adharul mengatakan, sebelum semua mahasiswa pulang harus diperiksa kesehatannya dulu. Hal itu agar tidak ada korban yang bertambah dari insiden mahasiswa UB keracunan massal ini.
“Peserta KKM ke-43 dipastikan kesehatannya. Bahkan, tim kesehatan dari RSUB telah memeriksa mahasiswa sebelum diizinkan pulang,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa nahas terjadi pada ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB). Mahasiswa UB keracunan massal saat kemah di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa pagi (07/02/2023). Kondisi ini terjadi usai mereka menyantap nasi bungkus saat makan malam yang diduga menjadi pemicunya.
Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, petugas langsung mendata mahasiswa Teknik UB keracunan. Dia melanjutkan, data sementara ada sekitar 360 mahasiswa. Rinciannya, 11 orang dilarikan ke Puskesmas Wagir dan 11 orang dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB).
“Ya, ada sekitar 360 mahasiswa mengalami gejala keracunan. Gejalanya lemas, sesak napas, mual, muntah, dan diare,” ujar Wahyu saat dikonfirmasi pada Selasa malam (07/02/2023).