MALANG, Tugujatim.id – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma) gelar prosesi Baiat Dokter Muslim ke-33 pada Sabtu (15/04/2023). Prosesi ini menyumpah enam dokter muda FK Unisma menjadi seorang dokter.
Dekan FK Unisma dr Rahma Triliana MKes PhD langsung memimpin seluruh peserta untuk melafalkan sumpah dokter dengan penuh penghayatan. Usai prosesi, orang tua masing-masing peserta menyematkan jas dokter. Prosesi ini diikuti dengan suasana yang haru.
dr Rahma Triliana dalam sambutannya menyampaikan, keenam dokter baru ini merupakan “the fight all out” dengan kelulusan UKMPPD batch 1 Februari 2023, 100% yang ke-11 dengan nilai yang memuaskan (dengan nilai batas bawah yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya). Mereka berhasil mempertahankan 0 retaker UKMPPD selama dua tahun ini.

Para dokter muda, dia berpesan, agar tidak putus asa maupun patah semangat. Sebab, jalan mereka masih panjang.
“Membuka pintu baru menuju jalan yang baru dan dapat memberikan perubahan yang lebih baik,” katanya.
Dia juga berpesan supaya para lulusan dokter FK Unisma senantiasa dapat menjaga nama baik diri sendiri, nama baik orang tua, dan institusi.
“Tetaplah menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, maupun institusi FK Unisma,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Maskuri dalam sambutannya terus mendorong para dokter muda menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dia berharap para dokter muda mampu mengintegrasikan keilmuan dan moralitas berlandaskan ilmu agama.
“Unisma bukan hanya mempersiapkan lulusan yang kompetitif, tapi juga memiliki daya komparatif. Artinya, pemahaman ilmu intelektualitas memiliki moralitas yang kokoh,” ujarnya.
Menurut dia, pola pikir dan sikap perilaku harus menjadikan ilmu sebagai pijakan, termasuk Al-Qur’an dan hadis.
“Ilmu dan moralitas yang akan membuat orang itu bijak, berwawasan luas, kualitas pengabdian yang baik, profesionalitas dikembangkan, dan ketakwaan kepada Allah juga semakin hebat,” bebernya.
Dia juga mengatakan, moralitas menjadi kunci utama tegaknya pengabdian para dokter di tengah masyarakat.

“Semoga semua (dokter muda, red) jadi dokter yang mengedepankan moralitas. Sebab, moralitas dan akhlak jadi kunci utama tegaknya pengabdian di tengah masayrakat. Selain ilmu, moralitas dan akhlak yang baik juga penting. Jadi, ciptakanlah situasi yang damai dan rukun sehingga dapat terbentuk budaya yang bermartabat,” katanya.
Selain itu, dia juga berpesan agar dokter muda ini menjadi dokter yang profesional, murah senyum, dan memberikan sugesti yang menyenangkan bagi pasiennya.
“Jadilah dokter yang profesional dan jadilah dokter yang menyejukkan, murah senyum, dan mampu memberikan solusi dan memberikan sugesti yang menyenangkan,” tegasnya. (adv)