Jejak-jejak Bung Karno di Surabaya

Lizya Kristanti

Peristiwa

bung karno tugu jatim
Rumah kelahiran Bung Karno saat dalam proses renovasi menuju Museum Soekarno. Foto: Izzatun Najibah/Tugu Jatim

SURABAYA, Tugujatim.id Hari ini, 6 Juni menjadi tanggal lahir Sang Proklamator, Ir Soekarno atau Bung Karno. Siapa yang tak mengenal sosok pemimpin pertama Indonesia ini. Jiwa nasionalisme dan semangat kebangsaannya sudah tumbuh sejak ia kecil.

Seluruh pemikirannya untuk segera memerdekakan Indonesia lantang berseru ke seluruh pelosok Nusantara. Hingga akhir hayatnya yang juga bertepatan di Juni, Bung Karno masih memiliki banyak ruang kebanggaan di dalam hati masyarakat Indonesia.

Meski banyak informasi yang simpang siur di mana lokasi kelahiran Bung Karno, di Blitar atau Surabaya? tapi banyak pandangan yang menyakini bahwa Putra Sang Fajar ini lahir di sebuah rumah yang berada di gang kecil Kota Surabaya.

WhatsApp Image 2023 06 06 at 11.08.32

Tepatnya, di Gang Peneleh Gang IV. Lokasinya mudah dijangkau dan ditemui. Rumah dengan ukuran yang tak begitu besar itu kini telah menjelma menjadi Musuem Bung Karno. Kelak, sebagai pengingat untuk generasi mendatang bahwa sosok pemimpin kala Indonesia merdeka telah lahir dari rahim Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, di Surabaya, pada 6 Juni 1901.

Bangunan yang kini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya itu ditandai dengan sebuah prasasti bertuliskan “Di sini tempat kelahiran Bapak Bangsa Dr Ir Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat, Proklamator, Presiden Pertama RI, Pemimpin Besar Revolusi”.

Dalam sebuah kamar kecil dengan salah satu sisi dinding yang dilengkapi jendela. Soekarno lahir pagi, ketika matahari mulai menyingsing, secercah sinar memasuki melalui sela-sela jendela itu menyinari Soekarno bayi ketika pertama kali melihat dunia. Itulah mengapa ibunya menyebutnya sebagai Putra Sang Fajar.

Dalam sebuah buku biografi yang ditulis oleh Cindy Adams, kala Soekarno berusia 10 tahun, ia melihat ibunya yang menghadap ke timur menanti terbitnya sang fajar. Seraya memeluk Soekarno, Ida Ayu berhela dan mengatakan bahwa putranya itu lahir saat fajar menyingsing.

Di sekitar rumahnya di perkampungan Lawang Seketeng, terdapat salah satu musala yang saat ini dikenal Langgar Dhuwur disebut-sebut dulunya menjadi tempat Bung Karno mengaji.

bung karno tugu jatim
Langgar Dhuwur yang disebut sebagai tempat Bung Karno mengaji saat kecil. Foto: Izzatun Najibah/Tugu Jatim

Berada di lantai dua, langgar ini telah berumur dua abad dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Meski struktur bangunan yang tak lagi kuat dan kayu-kayu termakan umur, musala itu hingga kini masih berbentuk.

Pada 1915 setelah ia lulus dari Europeesche Lagere School (ELS) kemudian melanjutkan pendidikannya di Surabaya, tepatnya di Hoogere Burger School (HBS) yang kini bangunan sekolah itu menjelma menjadi Kantor Pos Pusat Surabaya, Kebonrojo.

Semasa ia menempuh pendidikan di HBS, Soekarno tinggal (indekos) di rumah sahabat ayahnya, yaitu HOS Tjokroaminoto yang juga sebagai pendiri Sarekat Islam. Usianya saat itu masih sangat muda, 15 tahun. Lokasinya juga tak jauh dari gang rumah kelahirannya, tepatnya di Gang VII tepi Kalimas.

bung karno tugu jatim
Rumah HOS Tjokroaminoto yang sekarang menjadi museum. Foto: Izzatun Najibah/Tugu Jatim

Di sana, pemikirannya, rasa nasionalisme kebangsaannya, bibit-bibit kepahlawanannya mulai tumbuh. Benar saja, di rumah HOS Tjokroaminoto juga ditinggali oleh 10 tokoh-tokoh politik di masa itu, di antaranya Alimin, Semaoen, Darsono, dan beberapa tokoh nasional lainnya.

Kini, rumah tersebut juga sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya dan dijadikan sebagai wisata sejarah, Museum HOS Tjokroaminoto. Beberapa barang asli dan duplikat milik HOS Tjokroaminoto dan belasan tokoh penghuni rumah itu terpampang rapi.

Di lantai dua, beralas anyaman bambu, Soekarno dan para tokoh tidur dengan satu meja belajar serta satu kaca rias di salah satu sisi. Di ruangan itulah, mimpi-mimpi Soekarno dalam merakit kemerdekaan Indonesia perlahan mulai menjadi nyata.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...