Dilema Korban Gempa Malang: Rumah Harus Dirobohkan, Tak Tahu Kapan Dibangun

Gigih Mazda

News

Yonathan Priagung, salah satu korban gempa asal Dampit, Kabupaten Malang yang kini harus tinggal di tenda sementara lantaran rumahnya retak. (Foto: Rizal Adhi/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Yonathan Priagung, salah satu korban gempa asal Dampit, Kabupaten Malang yang kini harus tinggal di tenda sementara lantaran rumahnya retak. (Foto: Rizal Adhi/Tugu Malang/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Dampak gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang terjadi di Malang Selatan pada Sabtu (10/04/2021) ternyata menimbulkan permasalahan tersendiri di masyarakat. Pasalnya beberapa rumah yang masih berdiri namun mengalami kerusakan parah harus segera dirobohkan karena sangat rawan jika tetap ditempati.

Namun, para warga yang rumahnya harus dirobohkan tersebut mengaku dilema, pasalnya pihak pemerintah setempat tidak memberi jaminan apakah rumah yang dirobohkan akan segera dibangun atau tidak.

“Belum ada, Makanya tadi sempat merobohkan satu rumah dan rencananya 3 rumah tapi gak jadi. Karena kita tanya kejelasannya ternyata belum jelas,” terang Yonathan Priagung, salah seorang warga Dusun Krajan, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, saat dikonfirmasi pada Senin (12/04/2021).

Oleh karena itu, Yohanes berharap agar pemerintah segera memberikan kejelasan terkait kapan rumah-rumah mereka akan dibangun kembali seandainya benar-benar harus dirobohkan.

“Harapannya kita semua mewakili kita semua segera dibagikan bantuan dan kalau ada rumah yang rusak agar cepat dibangun. Karena ada juga yang butuh bantuan medis dan makanan agar cepat dibagikan,” ujarnya.

Yohanes sendiri mengatakan jika dirinya menyadari jika rumah miliknya sangat rawan jika ditempati keluarganya.

“Untuk kerusakan disamping saya sendiri kan semua juga rusak total, dan kalau tidak segera dibenahi kan kita juga bingung karena mau lebaran juga. Dengan rumah seperti ini kan ada anak, ada orang tua tapi kita gak ada tempat tinggal,” ungkapnya.

“Kalau di Dusun Krajan ini yang rusak kalau 20 rumah itu ada, tapi kalau yang harus dirobohkan sekitar 5 rumah,” sambungnya.

Oleh karena itu, warga yang rumahnya terdampak dan tidak bisa ditempati terpaksa harus tinggal di tenda-tenda darurat di halaman rumah masing-masing.

“Warga yang rumahnya tidak bisa ditempati ini sekarang tinggal di tenda (darurat) ini dan ada yang di bawah juga ada 2 tenda. Ini saja tenda kita dapat bantuan dari tetangga yang biasa sewa terop,” jelasnya.

Dalam satu tenda, warga harus berdesak-desakan dan berbagai ruangan dengan keluarga lain yang juga ikut mengungsi.

“Ini yang satu tenda ini ada 4 keluarga yang menempati, sedangkan tenda bawah itu ada 5 keluarga yang menempati,” tuturnya.

Terakhir, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini mengatakan keluarganya saat ini mengandalkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Satu dua itu ada yang kasih mie dan beras, tapi kalau yang lain-lain seperti uang belum ada,” pungkasnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...