MOJOKERTO, Tugujatim.id – Penyaluran air bersih untuk tiga desa kekeringan di Kabupaten Mojokerto masih berlanjut. Penyaluran air bersih kini mendapat tambahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim.
Tiga desa yang dimaksud adalah Kunjorowesi dan Manduro Manggung Gajah di Kecamtan Ngoro, sementara satu desa lain yaitu Duyung berada di Kecamatan Trawas.
Penyaluran air bersih ini dilanjut oleh Pemprov Jatim sebab anggaran dari Pemkab Mojokerto telah habis. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim.
“Sampai akhir November nanti (penyaluran air bersih). Sudah disiapkan 160 tangki air bersih untuk tiga desa kekeringan,” ujar Khakim, pada Jumat (17/11/2023).
Penyaluran 160 tangki air bersih ini disalurkan selama 16 hari. Penyaluran ini dilakukan sejak Kamis (9/11/2023) hingga Senin (27/11/2023).
Sementara jatah harian tiap desa berbeda-beda. Kunjorowesi mendapat jatah empat tangki, Manduro Manggung Gajah dijatah empat tangki, dan Duyung mendapat jatah tiga tangki.
Meski anggaran penyaluran air bersih terbatas, BPBD Kabupaten Mojokerto masih mengajukan usulan tambahan dana BTT. Hanya, pengajuan tersebut masih ditinjau oleh inspektorat. “Sudah kami ajukan, hanya memang masih ditinjau. Sambil menunggu hasil tinjauan, pemenuhan air bersih dibantu oleh Pemprov Jatim,” beber Khakim.
Sebelumnya, Pemkab Mojokerto memperpanjang kembali status tanggap bencana kekeringan dan karhutla. Perpanjangan ini berlangsung hingga 20 Desember 2023. Dalam perpanjangan tersebut termuat pula kawasan-kawasan yang dianggap rawan bencana. Beberapa kawasan tersebut adalah Pacet, Trawas, Ngoro, Jatirejo, Gondang, Kemlagi, dan Dawarblandong.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti