CEO Paragon Salman Subakat: Anak Muda Atasi Rasa Minder dengan Belajar melalui Sand Box “Start Up”

Dwi Lindawati

News

CEO Paragon Salman Subakat saat menjadi pemateri dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan PT Paragon Technology and Innovation pada Senin (01/06/2021).(Foto: Rap/Tugu Jatim)
CEO Paragon Salman Subakat saat menjadi pemateri dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan PT Paragon Technology and Innovation pada Senin (01/06/2021).(Foto: Rap/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Anak-anak muda di Indonesia sering kali memiliki ide-ide atau inovasi yang unik dan fresh. Lantaran, mereka kini lebih mudah mencari referensi dan dilengkapi teknologi yang semakin modern. Namun, kadang yang menjadi kendala adalah anak-anak muda ini merasa minder dan takut ide-idenya dikritik, dihina, maupun diolok-olok. CEO PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan belajar dari film Korea berjudul Start Up.

“Saya memberi contoh di film Start Up yang bercerita tentang sand box yang logonya digambarkan seperti seorang gadis kecil yang tidak takut berayun karena di bawah ada sand box. Makanya tempat berinovasi yang gila-gilaan itu disebut sand box, karena pasti jatuh,” terangnya saat menjadi pemateri dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan PT Paragon Technology and Innovation pada Senin (01/06/2021).

Menurut Salman, anak-anak muda ini harus creating safe and fireman, harus dijagain bareng-bareng, itu yang paling penting.

“Di dunia start up, kita kenal yang namanya OKR (objectives and key result),” ucapnya.

OKR sendiri dipopulerkan oleh John Doerr sejak 1999, saat itu dia berinvestasi saham Google yang masih berbentuk start up. OKR adalah cara menentukan tujuan (goal setting) dan apa tolok ukur (metrics) yang mengukur pencapaian tersebut.

Karena itu, Salman berpendapat agar sand box-nya dibesarkan dan harus dipastikan setelah jatuh si pemuda tersebut bisa belajar sesuatu. Filosofinya, meski pemuda tersebut jatuh, dia tidak merasakan sakit karena jatuh di kotak pasir.

“Mungkin mereka mau melakukan perubahan di kampus atau sekolahnya. Mungkin ada kendala mentok sana mentok sini, jatuh dikit, lalu bersih-bersih pasir terus coba lagi,” ungkapnya.

“Karena setiap jatuh itu ada pelajaran, tapi kalau jatuhnya sudah di batu, maka agak susah juga. Karena harus ke rumah sakit dulu baru belajar,” imbuhnya.

Terakhir, pria ramah senyum ini bisa membuat sand box tersebut dari sebuah trigger berbentuk dialog, atau safe and fireman, atau seminar.

“Jadikan ruang-ruang diskusi itu menjadi safe and fireman untuk mereka. Misalnya juga mengkritik dengan kaidah jurnalistik atau bersama wartawan sehingga yang disampaikan memenuhi kaidah-kaidah jurnalistik,” ujarnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

MBG di Kota Mojokerto.

MBG di Kota Mojokerto Tetap Jalan saat Ramadan, Siswa Bakal Bawa Pulang Makanan ke Rumah

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto untuk berbagai jenjang sekolah masih berlangsung walau masuk bulan ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...