MALANG, Tugujatim.id – Employer Branding Executive Paragon Technology and Innovation Rianti Kusuma Dewi menegaskan, kunci kesuksesan PT Paragon, yakni terus berinovasi, belajar, dan berbuat kebaikan. Hal itu Rianti sampaikan dalam workshop jurnalistik yang digelar secara daring bertajuk “Goes to Campus Unikama” pada Rabu (23/06/2021).
Menurut Rianti, untuk bisa tetap bergerak di bidang industri kosmetik, Paragon terus berupaya mengikuti perkembangan zaman dengan cara terus menciptakan produk yang inovatif supaya barang yang dijual diminati oleh pasar.
“Berawal hanya dari 2 orang saja, kini Paragon bisa berkembang pesat hingga ada 10 ribu karyawan. Alasannya, karena inovasi, kami bisa terus maju dan berkembang,” ujarnya seraya mulai bercerita.

Sejak 1985, Rianti mengatakan, tentu perjalanan Paragon tidak singkat. Brand yang kali pertama muncul bukanlah Wardah, tapi Putri yang saat ini tengah proses rebranding agar kembali eksis.
“Selama 36 tahun berdiri, Paragon melalui berbagai macam adaptasi. Bahkan, pernah mengalami kebakaran pabrik dan kantor pada 1990,” bebernya.
Meski begitu, Nurhayati Subakat, pendiri PT Paragon, kala itu tidak berdiam diri. Dia terus berusaha menyongsong masa depan demi orang-orang yang sebelumnya menggantungkan hidup di perusahaannya.
“Satu poin penting yang saya dapatkan dari Bu Nur, jadi ketika mengalami kebakaran mudah saja bagi beliau untuk tidak melanjutkan perusahaan karena suami beliau adalah orang yang berkecukupan. Tapi, Bu Nur terus memikirkan orang-orang yang bergantung pada Paragon untuk hidup. Bayangkan, saat Bu Nur menyerah, maka Paragon tidak bisa menolong orang-orang di dalamnya,” papar Rianti.
Di samping itu, jika perusahaan lain cenderung memilih mengembangkan bisnis sebagai visi utama, maka Paragon menempatkan kebaikan.
“Bukan bisnis yang diutamakan Paragon, tapi memberikan manfaat seluas-luasnya ke masyarakat. Jadi, misi pertama kami mengembangkan Paragonian (sebutan karyawan Paragon),” ujarnya.

Hal itu selaras dengan 5 nilai dasar Paragon, yakni Ketuhanan, Kepedulian, Kerendahan Hati, Ketangguhan, dan Inovasi. Hal tersebut seiring dengan 3 pilar “For the Greater Good” yang ditanamkan melalui pendidikan, lingkungan, hingga konsumen.
“Salah satu yang ditekankan Paragon pada Paragonian bukan tumbuh dulu, tapi karena ingin bermanfaat maka kita akan tumbuh. Jadi, ayo bareng-bareng meluruskan niat karena niat baik akan memberikan efek positif di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Tak jauh berbeda, General Manager Tugumalang.id Fajrus Sidiq yang turut menjadi narasumber dalam giat tersebut menambahkan, salah satu yang dibutuhkan saat ingin menjadi wartawan yang baik ialah rasa ingin tahu dan terus belajar. Lantaran, dia melanjutkan, setiap kasus dan orang yang dihadapi tidaklah sama setiap hari.
“Kalau kita ingin menjadi apa pun itu yang baik, maka yang patut diperjuangkan adalah rasa ingin tahu. Artinya, harus terus mau belajar. Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China dan tuntulah ilmu sampai ke liang lahat,” ujarnya.