Seru dan Penuh Nostalgia! 5 Permainan Jadul Bikin Ngabuburit Puasa Ramadan Makin Asyik

Darmadi Sasongko

News

Egrang
Ngabuburit: Egrang, Permainan Jadul yang Harus Menjaga Keseimbangan Agar Tidak Terjatuh (Foto: flickr/gedelila)

Tugujatim.id Ramadan menjadi momen yang dinanti-nantikan umat Islam di seluruh dunia. Selain beribadah puasa, momen ngabuburit atau menunggu waktu berbuka menjadi tradisi yang tak terpisahkan.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu ngabuburit, mulai dari membaca Al-Qur’an, memasak hidangan berbuka, hingga bermain permainan yang menghibur. Salah satu cara seru dan penuh nostalgia adalah dengan memainkan permainan jadul (jaman dulu) yang pernah populer di masa kecil.

Tidak hanya menghibur, permainan-permainan ini juga bisa mempererat kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman. Berikut lima permainan jadul yang bisa dimainkan kembali untuk bernostalgia sambil menunggu adzan Maghrib:

1. Congklak

Congklak atau dakon adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan papan berlubang dan biji congklak. Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang yang bergantian mengambil biji dari lubang di papan congklak dan mengisi lubang lainnya secara strategis.

BACA JUGA: Komunitas Belajar di Jember Fokus Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal, Mahasiswa Bule Pun Terpikat Ikut Permainan Tradisonal!

Selain menyenangkan, congklak juga mengajarkan strategi dan kesabaran dalam bermain. Meskipun terlihat sederhana, permainan ini dapat membuat pemainnya betah berlama-lama. Selain menggunakan papan congklak asli, permainan ini juga bisa dimainkan dengan alat sederhana seperti membuat lubang-lubang di tanah dan menggunakan biji-bijian sebagai congklak.

2. Lompat Tali

Lompat tali merupakan permainan yang cukup populer di kalangan anak-anak, terutama di daerah perkotaan dan pedesaan. Permainan ini menggunakan tali yang terbuat dari rangkaian karet gelang yang dirajut menjadi panjang. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih, di mana satu atau dua orang akan memegang ujung tali dan mengayunkannya, sementara pemain lain melompat melewati tali tersebut.

Tantangan dalam permainan ini adalah meningkatkan tinggi tali dari sebatas kaki hingga setinggi kepala. Selain menghibur, lompat tali juga menjadi aktivitas fisik ringan yang dapat membantu menjaga kebugaran tubuh selama berpuasa.

3. Petak Umpet

Jika ingin ngabuburit dengan penuh tantangan dan kegembiraan, petak umpet adalah pilihan yang tepat! Permainan klasik ini selalu berhasil menghadirkan keseruan dan tawa di setiap generasi. Petak umpet adalah permainan seru yang bisa dimainkan oleh banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Permainan ini dimulai dengan satu orang yang bertugas menjadi pencari, sementara yang lainnya bersembunyi di tempat yang mereka anggap paling aman. Permainan ini tidak hanya memberikan keseruan, tetapi juga melatih strategi dalam mencari tempat persembunyian yang baik.

BACA JUGA: Santri di Pasuruan Kenalkan Permainan Tradisional Indonesia ke Pelajar Malaysia

Petak umpet sangat cocok dimainkan di halaman rumah atau area dengan banyak tempat untuk bersembunyi, seperti taman atau kebun. Permainan ini bisa menjadi aktivitas ngabuburit yang penuh kegembiraan karena melibatkan gerakan dan kecerdikan dalam mencari tempat terbaik untuk bersembunyi.

4. Gundu (Kelereng)

Permainan kelereng atau gundu selalu menjadi favorit anak-anak zaman dulu. Menggunakan kelereng kecil yang dimainkan di tanah lapang, permainan ini mengandalkan keterampilan dan strategi dalam menjatuhkan kelereng lawan.

Biasanya, pemain akan membuat lingkaran di tanah sebagai area permainan, lalu setiap pemain akan berusaha menembak kelereng lawan keluar dari lingkaran menggunakan kelereng mereka sendiri. Semakin banyak kelereng yang berhasil dikeluarkan, semakin besar peluang untuk menang. Selain mengasah ketelitian, permainan ini juga bisa mengajarkan sportivitas kepada pemainnya.

5. Egrang

Permainan tradisional yang satu ini menggunakan bambu sebagai pijakan untuk berjalan. Pemain harus menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh saat berjalan dengan egrang. Selain menantang, permainan ini juga mengajarkan keterampilan motorik serta keberanian.

Beberapa daerah, permainan egrang sering dipertandingkan dalam berbagai festival budaya atau lomba tradisional. Jika memiliki egrang di rumah, bermain ini bisa menjadi pilihan unik untuk ngabuburit yang berbeda dari biasanya. Jika tidak ada egrang dari bambu, alternatif lain yang bisa dilakukan adalah membuat egrang sederhana dari kaleng bekas dan tali.

BACA JUGA: Jadi Bagian Kurikulum, Festival Egrang sebagai Arena Kreasi Pendidikan di Jember

Menghidupkan kembali permainan jadul saat ngabuburit tidak hanya membawa nostalgia tetapi juga mempererat kebersamaan dengan keluarga dan teman. Selain itu, permainan ini bisa menjadi alternatif mengurangi ketergantungan terhadap gadget selama bulan Ramadan 2025.

Dengan memainkan permainan-permainan ini, kita bisa kembali merasakan keseruan masa kecil yang sederhana namun penuh makna. Selamat mencoba dan selamat menjalankan ibadah puasa!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

 

Penulis : Fawwaz Ravi Akbar/ Magang

Editor: Darmadi Sasongko

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...