MALANG, Tugujatim.id – Terduga pelaku pelecehan seksual alias fetish mukena di Kota Malang akhirnya muncul. Lelaki berkacamata berinisial D ini mengunggah video klarifikasi disertai permintaan maaf. Tak pelak, videonya pun tersebar dan viral di media sosial.
Video ini diunggah seiring kasusnya mencuat di media sosial. Salah seorang korbannya JT, 20, memberanikan diri untuk speak up dan membuka kedok pemilik akun mesum tersebut karena merasa dijebak untuk kepuasan pribadi pelaku.
Dalam video yang diunggah terduga pelaku, dia mengakui perbuatannya dan memohon maaf. Lelaki berkacamata dengan logat cadel ini juga berjanji akan segera menghapus semua foto korbannya, termasuk di file pribadinya.
“Saya mau mengklarifikasi bahwa foto tersebut adalah untuk konsumsi saya pribadi, tidak untuk dijual di mana pun. Hanya konsumsi saya pribadi. Kurang lebihnya, saya mohon maaf dan terima kasih,” ucap D dalam videonya.
Permintaan maaf ini juga disertai dengan janjinya untuk menghapus semua file foto para korban yang difoto, baik di sejumlah akun media sosial maupun laptop pribadinya.
“Saya meminta maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang terjadi. Saya mengakui saya bersalah telah menempatkan dan tidak meminta izin kepada model yang bersangkutan. Saya bertanggung jawab dan akan menghapus semua foto yang ada di laptop saya,” katanya.
Diketahui, kasus ini terungkap usai seorang mahasiswi dan model cantik di Malang, JT, 20, membeberkan temuan foto-fotonya yang tersebar di akun fetish mesum. Diduga, korban modus pelaku lebih dari satu orang.
Kepada Tugu Malang ID, partner Tugu Jatim ID, JT mengaku terjebak oleh D, pelakunya yang menggunakan modus sebagai pemilik toko online bernama Riya. Dalam aksinya, pelaku yang menawarinya menjadi model itu menyamar sebagai perempuan.
Kronologinya, dia menuturkan, di hari pemotretan, bertemu dengan 1 laki-laki dan 2 perempuan. Laki-laki tersebut berinisial D dan mengaku sebagai lulusan psikologi di salah satu kampus swasta di Kota Malang. Namun, dia juga bercerita jika owner toko online tersebut tidak datang saat sesi pemotretan.
“Mas D ini lulusan psikologi di Kota Malang dan saat ini menyambi bekerja di pabrik milik Juragan99, katanya. Kami sempat saling bercerita sembari menunggu giliran foto. Beliau orang yang sangat ramah dan menyenangkan meski sedikit selalu berdebat bahwa dia mengira saya keturunan Arab,” ucapnya.
Kemudian, tiba-tiba suatu hari korban menemukan fakta bahwa R yang mengaku sebagai perempuan sekaligus owner toko online tersebut ternyata adalah seorang pria yang juga fotografer berinisial D yang sebelumnya memotret korban.
“Ditemukan juga Twitter di mana akun tersebut adalah OA Fetish mukena sehingga foto kami digunakan sebagai bahan (ejakulasi) mereka. Tentu saja, semua postingannya sangat (menjijikkan), perempuan memakai mukena yang me-record hal-hal asusila seperti akun fetish pada umumnya,” ungkapnya.
Dia mengatakan, sejak saat itu kami dari paguyuban sudah tidak pernah bekerja sama lagi dengan GM.
“Di situ ada postingan hasil semua photoshoot kami para model GM beserta tag IG kami. Semenjak itu, paguyuban kami tidak lagi bekerja sama dengan GM. Begitu pula saya, memutuskan untuk tidak lagi collab dengan GM,” sambungnya.
Hingga berita ini diturunkan, korban berencana akan melaporkan kasus ini pada pihak kepolisian.