BATU, Tugujatim – Warga 3 desa di Kota Batu resah ketika tahu adanya dugaan perubahan fungsi lahan di kawasan Sumber Mata Air Umbul Gemulo di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tanpa warga tahu, tiba-tiba ada 3 kolam besar ukuran 6 meter di dekat sumber tersebut. Warga pun melakukan aksi protes pada Senin (04/10/2021).
Awalnya, lahan di situ dikatakan masih rimbun oleh tumbuhan dan pepohonan. Namun, kini sudah rata dengan tanah dan menyisakan kubangan besar yang mana tidak ada sama sekali warga sekitar yang tahu. Karena itu, warga di 3 desa memutuskan untuk mengonfirmasi langsung ke Pemkot Batu.
Didampingi Nawakalam dan Malang Corruption Watch (MCW), perwakilan warga di 3 desa, yaitu Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, dan Desa Punten mendatangi kantor DLH Kota Batu di Balai Kota Among Tani untuk melakukan audiensi pada Senin (04/10/2021).
Perwakilan warga bernama Pradipta Indra menganggap pihak Pemkot Batu harusnya transparan. Dia mengatakan, klarifikasi sangat diperlukan mengingat tidak ada satu pun warga yang dilibatkan dalam kegiatan apa pun. Apalagi Sumber Mata Air Umbul Gemulo menjadi situs penting bagi masyarakat yang terus dilestarikan.

”Kegiatan apa pun itu, seharusnya melibatkan peran serta masyarakat. Karena ini tiba-tiba dibangun di dekat kawasan konservasi. Kalau gak ada laporan, kan berpotensi merusak lingkungan,” kata dia pada awak media.
Namun dari hasil konfrontasi ini, Indra melanjutkan, didapati aktivitas pengerukan itu dilakukan untuk membuat tempat budi daya ikan. Dia mengaku agak lega. Meski begitu, seharusnya kegiatan apa pun juga harus melibatkan warga sekitar sebagai bentuk pengawasan.
Dengan pelibatan masyarakat, konsep site plan juga bisa mengikuti kondisi kawasan konservasi yang ada sehingga potensi kerusakan lingkungan bisa diminimalisasi.
”Jangan ujug-ujug ngeruk. Kami kan gak tahu ya, semua juga wajib mengawasi. Jangan sampai kegiatan yang ada merusak lingkungan sekitar. Apalagi jangan sampai terjadi penurunan debit air,” tegas dia.
Sumber Mata Air Umbul Gemulo di mata masyarakat sangat penting karena digunakan untuk kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi oleh sebagian desa di Kota Batu. Selain itu, sumber ini juga memiliki nilai sejarah yang penting bagi masyarakat utara Brantas.

Terpisah, Kepala DLH Kota Batu Aris Setiawan justru mengaku telah berkoordinasi dengan kepala desa (kades) Bulukerto sebelumnya. Terlepas dari itu, pihaknya memastikan tidak ada aktivis fisik dalam pengerjaan di sana.
Aris menjelaskan, pengerukan itu ditujukan untuk membangun kolam ikan. Nantinya, akan ada program lahan konservasi ikan endemik Kota Batu seperti ikan tombro punten, ikan sengkaring, hingga ikan Koi.
”Kolam ini sebagai jawaban atas keresahan para pembudidaya ikan yang kebingungan lahan saat ikan bertelur. Dengan kolam ini sebagai lahan untuk menyelamatkan telurnya agar tidak terbawa arus atau dimakan ikan lain,” papar Aris.
Aris menjelaskan, kolam ini nantinya akan menjadi lahan pemijahan telur-telur ikan yang ada. Nanti jika sudah tumbuh besar, maka akan disebar ke sungai-sungai tematik yang ada di Kota Batu.
”Kami jamin tidak ada pembangunan fisik, tidak ada betonnya. Karena apa? Karena memang ikan ini butuh aliran air adaptif dari sungai, kolamnya juga dari tanah,” tegasnya.