TUBAN, Tugujatim.id – Jurnalisme dan pendidikan bagaikan suar kembar. Jadi, keduanya menjadi penerang satu sama lain. Kalimat pembuka ini disampaikan Pemikir Kenegaraan dan Keagamaan Yudi Latif di acara pelatihan jurnalistik dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang diinisiasi Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan PT Paragon and Technology pada Rabu (01/12/2021).
Yudi, sapaan akrabnya, menambahkan, pendiri bangsa adalah wartawan, termasuk tokoh Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan para tokoh lainnya. Dia melanjutkan, maka jurnalis memiliki peran penting dalam perkembangan bangsa ini.
Dia menambahkan, jurnalisme pembangunan dengan membangun dan memberikan solusi yang baik untuk negara. Menurut dia, hakikat pembangunan adalah meningkatkan kemampuan untuk memperbaiki kualitas hidup, caranya melalui pendidikan.
“Pembangunan jangkar utamanya ialah pendidikan. Hakikat pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kualitas hidup terkait dengan kata kunci kapabilitas,” ucap Yudi dalam kegiatan yang diinisiasi Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) yang bekerja sama dengan PT Paragon ini.
Lulusan S-1 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini melanjutkan, untuk hakikat dari pendidikan menurut pandangan Ki Hajar Dewantara adalah proses belajar menjadi manusia seutuhnya dengan belajar dari kehidupan sepanjang yang diperantarai sekaligus membentuk kebudayaan.
“Dalam proses belajar memanusia dan membudaya itu, tugas guru bukanlah memaksakan sesuatu pada anak. Tapi, mereka menuntun agar potensi-potensi anak-anak keluar dan bertumbuh. Anak didik diharapkan berdiri sebagai manusia merdeka,” kata mantan kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Sedangkan inti pendidikan adalah pendidikan budi pekerti. Dia mengatakan, dari dua kata ini memiliki arti yang sangat luar biasa. Ki Hajar Dewantara memaknai budi yaitu pikiran, perasaan, kemauan, atau dalam kata lain aspek batin. Sementara pekerti adalah tenaga, daya, atau aspek lahir.
“Pendidikan yang berkebudayaan seharusnya diterapkan ke dalam suatu konsepsi pendidikan yang relevan dan kuat untuk menghadapi tantangan era industri baru,” terang alumnus Pondok Modern Gontor Ponorogo ini.
Untuk diketahui, dalam pelatihan ini juga hadir Direktur Pelaksana GWPP Nurcholis MA Basyari dan para mentor FJP GWPP yaitu Haryo Prasetyo dan M. Nasir. Serta diikuti 15 wartawan dari berbagai media di Indonesia, termasuk Tugujatim.id dan Tugumalang.id.