Pedagang dan Pembeli Kompak Tolak Larangan Minyak Goreng Curah di Pasar Baru Tuban

Herlianto A

News

Darsito pedagang minyak goreng Pasar Baru Tuban, saat menakar minyak gorengnya ke dalam botol.
Darsito pedagang minyak goreng Pasar Baru Tuban, saat menakar minyak gorengnya ke dalam botol. (Foto: Rochim)

TUBAN, Tugujatim.id – Pemerintah Indonesia akan memberlakukan pelarangan penjualan minyak goreng curah di pasaran pada awal tahun 2022. Menyusul semakin melangitnya harga minyak sawit yang kian hari mencekik leher.

Merespon larangan itu, pembeli minyak curah di Pasar Baru Tuban, Anang (50) merasa keberatan atas kebijakan itu. Karena setiap harinya, dia berjualan gorengan menggunakan minyak curah. Dibandingkan minyak goreng kemasan, minyak curah takarannya lebih banyak dan cocok untuk pedagang gorengan.

“Kalau bisa minyak gorengan curah terus ada di pasaran, tidak dihapus oleh Pemerintah,” ujar Anang saat ditemui dilokasi stan penjualan minyak goreng curah, pasar Baru Tuban, Rabu (25/11/2021).

Anang berharap kepada pemerintah, agar harga minyak goreng segera turun dan stabil kembali. Sehingga geliat ekonomi rakyat, terutama pedagan kecil, seperti gorengan tidak merugi.

Hal yang sama juga disampaikan pedagang minyak goreng Pasar Baru Tuban, Darsito. Pria yang akrab disapa Mas To ini mengatakan, sejak naiknya minyak goreng sebulan terakhir membuat pelanggannya berkurang.

Sebab, sebagian besar yang membeli minyak goreng curah di kiosnya adalah penjual gorengan pinggir jalan. Saat ini, hampir sedikit yang buka, karena dirasa biaya produksi terlalu tinggi, dibandingkan pendapatannya.

“Berkurang pembelinya, karena mahalnya minyak goreng, penjual gorengan malah berkurang,” kata Mas To.

Dia menambahkan, saat ini harga minyak gorengan curah dijual Rp 18.500 per kilogramnya. Dari harga sebelumnya yang hanya dikisaran Rp 13 ribu-Rp 15 per kilogramnya. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan sudah mencapai Rp 19 ribu-Rp 20 ribu per liternya.

“Saya jualnya, perbotol air mineral kapasitas 1,5 liter Rp 26 ribu. Harapan ke pemerintah, jangan dihapus dan harganya stabil,” ucapnya.

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...