BOJONEGORO, Tugujatim.id – Peristiwa penghalangan liputan yang dilakukan security RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro terhadap salah satu wartawan berbuntut ke meja DPRD. Menanggapi hal tersebut, pihak RSUD mengaku akan datang untuk memberikan keterangan secara langsung pada Jumat (07/01/2022).
Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, drg Thomas Djaja, mengungkapkan untuk menghindari informasi yang simpang siur, pihaknya menerima panggilan dari DPRD Bojonegoro dan akan memberikan keterangan resmi terkait pelarangan salah satu wartawan saat akan melakukan peliputan insiden mati lampu yang terjadi di RSUD, Rabu (29/12/2021) lalu.
“Nanti keterangan waktu hearing bersama DPRD, direktur kan juga diundang,” ungkapnya, Rabu (05/01/2022).
Untuk keterangan lebih lengkap, drg Thomas menyarankan untuk menunggu penjelasan langsung dari direktur RSUD.
“Kalau keterangan dari mana-mana nanti malah simpang siur, karena ini juga masalah besar saya sarankan menunggu nanti biar pimpinan yang menjelaskan secara langsung di tanggal 7 (Jumat),” tuturnya.
Terkait kejadian pelarangan liputan, dianggap sebagai hal yang tidak terduga sehingga drg Thomas mengaku tidak ada persiapan apapun. Sementara itu, pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap petugas keamaan dan staf RSUD.
“Waktu itu memang situasinya sedang tidak memungkinkan sehingga mereka hanya menjalankan tugas untuk mengamankan dari kehilangan dan sebagainya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Selasa (04/01/2022), puluhan wartawan yang tergabung pada Forum Jurnalis Bojonegoro melakukan aksi di depan kantor DPRD Bojonegoro atas peristiwa pelarangan liputan yang dilakukan security RSUD Bojonegoro kepada salah satu jurnalis.
Ketua DPRD Bojonegoro, Imam Sholikhin, saat bertemu dengan para wartawan menjanjikan untuk mempertemukan semua pihak yang bersangkutan dalam peristiwa tersebut pada Jumat (07/01/2021).