MALANG, Tugujatim.id – Angka kriminalitas di Kota Malang sepanjang tahun 2020 masih didominasi kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor), sama seperti tahun lalu. Artinya, komplotan spesialis kejahatan ini masih berkeliaran di sekitar warga kota.
Kendati demikian, Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Azi Pratas Guspitu menerangkan, kasus curanmor di tahun ini terbilang menurun sebanyak 30-40 persen jika dibanding tahun lalu.
”Masih (didominasi) ranmor. Hanya saja ada penurunan signifikan sekitar 30-40 persen. Kalau di tahun 2019 tinggi, 80 persen angka kriminalitas didominasi ranmor,” terang dia kepada awak media.
Baca Juga: 6 Tips Mudah Tetap Produktif Selama Akhir Pekan
Penurunan yang dimaksud Azi, lebih pada situasi dan kondisi saat ini di mana pandemi COVID-19 merebak dan mengharuskan orang memperbanyak aktivitas di rumah. Terlebih, program kampung tangguh juga diperkuat dengan sistem blokade hingga pencatatan data pengunjung.
Sementara, di areal kos-kos mahasiswa juga sedang kosong karena tidak ada aktivitas perkuliahan. Kondisi ini tentunya membuat kesempatan dan pergerakan maling menyempit.
“Apalagi ada Kampung Tangguh Semeru, sebetulnya sangat membantu. Jadi ruang gerak pelaku sangat minim,” jelasnya.
Kendati demikian, dalam beberapa minggu terakhir khususnya menjelang liburan Natal dan Tahun Baru mendatang, kasus pencurian motor di Kota Malang kembali marak. Terakhir, aparat Sat Reskrim Polresta Malang Kota berhasil menangkap dua pelaku ranmor yang sudah berhasil menyikat 5 motor dalam sepekan.
“Saat ini, jaringan sindikat dari pelaku tertangkap ini sedang kami buru,” pungkasnya. (azm/gg)